Mega Proyek IKN Nusantara, Pengamat: Investor Masih Menanti dan Melihat

Rabu 05 Okt 2022, 08:00 WIB
Lokasi ibu kota Indonesia yang baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada 17 Desember 2019.

Lokasi ibu kota Indonesia yang baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada 17 Desember 2019.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Investor belum berminat menanamkan modalnya dalam kurun waktu dua tahun ke depan. Baik itu lokal dan mancanegara.

Hal ini diyakini Pengamat Tata Kota Nirwono Yoga.

Meskipun Presiden Joko Widodo akan memimpin langsung untuk mempromosikan mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Sampai dengan saat ini para investor tersebut masih akan menunggu kepastian setelah masa pemerintahan Jokowi rampung pada 2024.

Bahkan meragukan keberlanjutan proyek infrastruktur besar di era Jokowi yang belum tentu selesai sampai dengan 2024 mendatang.

“Artinya masih dalam tahap tertarik. Paling banter hanya letter of interest,” ucap Nirwono Yoga seperti dikutip dari VOA pada Sabtu (1/10/2022).

Dia melanjutkan,“Tidak akan mungkin kemudian besok atau tahun 2023 investor akan menggelontorkan dana besar-besaran di sana karena dua indikator tadi.”

Sikap menanti dan melihat calon investor tersebut dilatarbelakangi keraguan yang muncul terhadap proyek infrastruktur yang akan dibangun pemerintah sendiri.

Di samping belum ada kepastian satu pun terkait berjalannya IKN pasca 2024.

“Semua bilang optimis, ya boleh. Tetapi jangan lupa apakah iya calon presiden yang akan maju juga punya komitmen sama. Buat investor mereka bersabar dua tahun tidak ada masalah kalau pun dia punya uang dia akan tahan,” katanya.

Nirwono Yoga memprediksi dalam kurun waktu dua tahun ke depan, 2023 dan 2024, semua pembangunan IKN tersebut dipastikan hanya akan bersumber murni dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Namun mengingat keterbatasan dana dari APBN maka dia menyarankan pemerintah untuk bersikap lebih realistis.

Nirwono Yoga berpendapat bahwa lebih baik bagi pemerintah untuk membangun sebuah kota kecil.

Dia mengibaratkan sebagai kota butik atau etalase untuk bisa dijajakan kepada investor. Namun, apabila pemerintah tetap berambisi untuk membangun proyek yang cukup besar seperti istana kepresidenan maka potensi mangkrak akan semakin besar.

“Kita akan lihat di awal 2023, daftar proyek yang mereka kerjakan atau yang mereka kejar sampai 2024 apa. Kalau yang di bayangan saya yang dikerjakan adalah proyek mega besarnya. Misalnya harus ada istana presiden, harus ada gedung kementerian, maka besar kemungkinan menjadi bangunan setengah jadi,” ungkapnya.

“Ini jadi pertaruhan. Kalau pemerintah tetap cenderung melaksanakan program dalam konteks besar-besaran maka besar kemungkinan akan terjadi kemungkinan mangkrak,” jelas Nirwono Yoga.

Dia juga memperingatkan pemerintah terkait dengan tantangan resesi ekonomi global yang diperkirakan akan terjadi pada tahun depan.

Menurutnya, faktor tersebut akan turut mempengaruhi keberlanjutan proyek pembangunan IKN. Apalagi jika dananya masih bersumber dari APBN. ***

Berita Terkait

News Update