ADVERTISEMENT
Valentino Jebret Menangis Anak-anak dan Perempuan Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan: Berdosa Nggak Gue Ngomong Stadion Itu Aman?
Selasa, 4 Oktober 2022 22:57 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Valentino lalu bercerita bahwa ia kerap dihujat para pecinta sepak bola karena caranya menjadi komentator. Ia dianggap tidak memakai bahasa teknis dalam pertandingan sepakbola, melainkan menggunakan istilah-istilah lain.
Namun, Bung Jebret menyebut dengan gaya seperti itu, ia akhirnya menarik anak-anak hingga ibu-ibu untuk menonton sepak bola.
“Gue menggunakan bahasa yang lebih gampang dicerna tapi ternyata diterima segmen penonton ibu-ibu dan anak-anak,” katanya.
Akan tetapi, terjadinya Tragedi Kanjuruhan tampaknya memukul Valentino Jebret. Ia merasa berdosa pernah mengatakan bahwa stadion itu aman.
“Akhirnya ternyata mereka merasa senang, terus pengen nyoba datang ke stadion tapi ternyata dalam satu momen terjadi tragedi seperti ini, berdosa nggak gue ngomong kalau stadion itu udah aman?,” ujar Bung Jebret.
“Sementara pada akhirnya mereka melihat stadion itu kayak begini, stadion itu mengerikan, untuk kejadian kemarin ya. Bukan pada saat pertandingannya, tapi pada saat akhirnya,” lanjutnya.
Diketahui menurut laporan Polri per tanggal 3 Oktober, korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan berjumlah 125 orang, dan 323 luka-luka. Namun, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menyebut korban tewas di datanya berjumlah 131 orang. Adapun 33 dari korban tewas tersebut merupakan anak-anak.
Tragedi Kanjuruhan terjadi pada laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 yang mempertemukan Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Malam derby Jawa Timur itu berakhir kelam usai pecah kerusuhan yang menewaskan ratusan korban.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT