ADVERTISEMENT

Liga 3 Langsung Kena Dampak Tragedi Kanjuruhan, Laga Tanpa Penonton Akibatnya Serang Jaya Ditundukkan Internationale Banten

Minggu, 2 Oktober 2022 16:33 WIB

Share
 Pertandingan Serang Jaya Vs Internationale Banten tanpa penonton di Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang (Foto: Bilal)
 Pertandingan Serang Jaya Vs Internationale Banten tanpa penonton di Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang (Foto: Bilal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Tragedi Kanjurahan berdampak pada pertandingan sepak bola liga 3. Laga ini digelar tanpa suporter. Padahal turnamen ini perdana digelar di Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang.

Pada pertandingan pertama, Serang Jaya berhadapan dengan Internationale Banten. Para pemain menggunakan pita hitam sebagai lambang duka cita atas meninggalnya ratusan suporter di Kasunjuruhan saat Arema vs Persebaya.

Hal itu juga sebagai bentuk solidaritas antara pesebakbola. Kejadian maut di Kanjurahan diharapkan jadi peristiwa terakhir.

Dalam laga perdana, harus legowo, Serang Jaya ditundukkan Internationale Banten dengan skor akhir 2-1.

Pada babak pertama, pertandingan berakhir kacamata. Kedua tim bermain saling menyerang. Namun passing pemain Serang Jaya tidak berjalan efktif.

Di babak kedua, Internationale Banten langsung bermain agresif. Serangan long pass menjadi andalan.

Serang Jaya kehilangan konsentrasi di bagian belakang. Umpan terobosan mendatar mampu menggoyang jala.

Mengandalkan serangan dari sektor kiri, Doni nomor punggung 19 mampu merobek gawang Serang Jaya dan merubah skor 1:0 untuk Internationale Banten.

Serang Jaya mampu menekan Internationale Banten. Namun sejumlah serangannya tidak ada yang on target. Tidak berselang lama, Serangan balik Aprianto nomor 74 mampu merobek jala Serang Jaya.

Serang Jaya mampu mempertipis keadaan lewat titik putih oleh kaki kiri Dandi Sandriga dengan nomor punggung 12. Kesempatan itu dapat dimaksimalkan usai nomor punggung 9 dari Serang Jaya dilanggar di kotak pinalti.

Ditemui usai laga, Manager Internationale Banten, Dyaradji Taruna mengaku bersyukur atas kemenagan yang diraih timnya. "Syukur alhamdulilah kita diberi kemenangan," katanya.

Tapi pihaknya mengaku tidak puas dengan permainan yang tercipta. Anak asuhnya itu tidak tenang dan terbawa permainan lawan. Ditambah lagi ada kesalahan fatal yang menyebabkan pinalti.

"Secara matematis kita 3 poin. Tapi perspektif pelatih belum puas seharusnya bisa lebih baik lagi. Tadi masih kebawa arus lermainan lawan. Harusnya lebih tenang dan sabar. Tadi pinalti, itu jadi bomerang dari kita," ungkapnya.

Di sisi lain, Dyaradji menyatakan prihatin dengan tragedi di Kanjuruhan yang telah menewaskan ratusan suporter. "Kejadian tadi malam Arema lawan Persebaya semua berduka atas kejadian tersebut itu pelajaran terakhir dan peristiwa terakhir bagi sepak bola," ucapnya.

Di tempat yang sama, Pelatih Serang Jaya, Budi menuturkan, mentalitas pemain jadi evaluasi paling penting di timnya. "Evaluasinya anak-anak tegang, babak kedua bisa mengembangkan permainan kita. Aspek mentalitas bertanding, perlu jam terbang lebih," paparnya.

Ia mengaku kekalahan dari Internationale Banten yang tanpa suporter tidak berpengaruh besar. Hanya saja atmosfir penyemangat di lapangan hijau berkurang.

"Sebetulnya nggak begitu pengaruh bagi kami, tapi spirit lebih hilang (dari suporter). Tapi tentu tidak masalah," tutupnya. (bilal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT