ADVERTISEMENT

Ketum PSSI Mochamad Irawan Marah dan Kecewa dengan Kinerja Wasit Liga 3: Saya Berdarah-darah Bangun Sepak Bola Indonesia!

Rabu, 9 Maret 2022 17:14 WIB

Share
Ketum PSSI, Mochammad Iriawan. (Foto/PSSI)
Ketum PSSI, Mochammad Iriawan. (Foto/PSSI)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah mengadakan pertemuan dengan para wasit yang mendapatkan tugas untuk memimpin kompetisi Liga 3 Babak 16 besar.

Hal ini dilakukan secar virtual, Selasa (8/3/2022) kemarin. Dalam pertemuan itu hadir Ketua Umum PSSI Mochamad Irawan, Sekretaris Jenderal Yunus Nusi, Wasit, dan Asisten Wasit.

Arahan yang diberikan ketum PSSI itu untuk merespon serta mengevaluasi kinerja wasit, setelah Liga 3 babak 16 besar yang telah bergulir dalam dua hari lalu.

Apalagi ada kesalahan-kesalahan yang dilakukan berulang kali oleh wasit saat memimpin laga. Terakhir saat wasit yang memimpin laga antara Farmel FC dan Persikota di mana keputusan wasit (Untung Santoso), asisten wasit pertama (Hidayat), dan asisten wasit kedua (Yulianto) yang juga menjadi kontroversial di media sosial.

Pada pertandingan itu, Farmel FC menang dengan skor 3-0 atas Persikota Tangerang. Keputusan wasit yang menyatakan on side 2-4 meter dianggap off side. Begitu pula yang bukan tackling tapi malah diberikan penalti.

Dalam pertemuan itu, Iriawan mengaku kecewa kepada wasit-wasit tersebut.

“Saya merasa terganggu dengan adanya masalah keputusan-keputusan kontroversial yang dibuat oleh para wasit yang bertugas. Bisa jadi opsinya saya mencari wasit-wasit lain dari luar negeri,” katanya, dikutip dari laman resmi PSSI, Rabu (9/3/2022).

“Saya tidak ingin dicap ada permainan di dalam PSSI. Bisa berubah kalian? Saya berdarah-darah dan jatuh bangun membangun sepak bola yang sempat berhenti nyaris dua tahun,” tambahnya.

Iriawan mengultimatum wasit-wasit ini untuk memperbaiki kinerjanya.

“Saya mohon ini diperbaiki. Karena saya kecewa. Jadi maaf saya bicara keras. Bisa berubah atau tidak? Kalau tidak, tak usah jadi wasit, cari nafkah dan kerjaan lain. Ambil contoh Thoriq (Alkatiri), dia bisa menjadi contoh dan anutan bagi kalian,” ungkap Iriawan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT