ADVERTISEMENT

Ratu Kecantikan Myanmar Dapat Suaka Dari Kanada

Sabtu, 1 Oktober 2022 10:00 WIB

Share
Thaw Nandar Aung
Thaw Nandar Aung

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Dia bertemu dengan perwakilan badan urusan pengungsi PBB saat berada di bandara dalam upaya menghindari pemulangan ke Myanmar.

Orang-orang yang ditolak masuk ke Thailand biasanya dideportasi ke titik keberangkatan terakhir mereka tetapi badan PBB tersebut mengingatkan bahwa ia kemungkinan akan ditangkap di Vietnam dan kemudian dipulangkan ke Myanmar.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan Thaw Nandar Aung ditolak masuk ke Thailand karena masalah dengan dokumen perjalanannya.

Thaw Nandar Aung mengecam penguasa militer negaranya tahun lalu di panggung kontes kecantikan Miss Grand International yang diadakan di Bangkok.

Dia menuduh militer mementingkan diri sendiri dan menyalahgunakan kekuasaan mereka karena menggunakan kekuatan mematikan sewaktu berusaha meredam protes damai dan meminta bantuan internasional untuk negaranya.

Militer Myanmar merebut kekuasaan pada Februari 2021 dari pemerintah terpilih yang dimotori Aung San Suu Kyi.

Di samping itu menindak keras oposisi. Para kritikus, termasuk aktor dan pesohor lainnya, telah ditangkap dengan tuduhan yang memungkinkan mereka dikenai hukuman tiga tahun penjara hingga hukuman mati.

Pihak berwenang pada bulan Juli mengeksekusi empat aktivis yang dituduh terlibat dengan kegiatan teroris dan para ahli PBB menggambarkan kekerasan di negara itu sebagai perang saudara.

Human Rights Watch (HRW) yang berbasis di New York menuduh pemerintah militer Myanmar mencabut paspor Thaw Nandar Aung dan menjadikannya korban tindakan politik yang disengaja oleh junta untuk membuatnya tidak memiliki kewarganegaraan ketika ia terbang kembali dari Vietnam ke Thailand. Taktik serupa sering juga digunakan militer untuk melawan kritikus-kritikus lainnya.

“Tidak ada keraguan bahwa apa yang terjadi adalah jebakan untuk mencoba memaksa Han Lay kembali ke Myanmar, di mana dia akan menghadapi penangkapan segera, kemungkinan pelecehan dalam penahanan, dan pemenjaraan,'' kata Wakil Direktur Divisi Asia HRW Phil Robertson dalam pernyataan yang dikirim melalui email.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT