IRAN, POSKOTA.CO.ID - Inggris dan Norwegia dianggap mencampuri Iran dan membuat liputan berita yang bersifatnya bermusuhan terkait demonstrasi dan kerusuhan yang meluas di Iran.
Pemerintah Iran telah menyampaikan teguran keras terhadap dua negara tersebut.
Demontrasi di Iran dipicu kematian Mahsa Amini, seorang perempuan berusia 22 tahun. Dia tewas dalam tahanan polisi usai ditangkap polisi moral karena tidak mengenakan jilbab secara benar.
Kementerian Luar Negeri Iran telah memanggil duta besar Inggris dan Norwegia pada hari Sabtu (24/9/2022) untuk menyampaikan protes tersebut. Demikian Irna melaporkan.
Iran merujuk pada sikap bermusuhan media berbahasa Persia yang berkantor di London.
Di samping itu mengeluhkan kepada diplomat Norwegia tentang sikap mencampuri ketua parlemen negara itu yang secara terang-terangan menyampaikan dukungan kepada para demonstran melalui Twitter.
Penasihat Keamanan Nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, dalam acara “This Week” di stasiun televisi ABC hari Minggu mengatakan Amerika Serikat mendukung para demonstran.
Dia menyebut demonstrasi di Iran itu mencerminkan keyakinan luas bahwa para demonstran berhak mendapatkan martabat dan hak mereka.
Jake Sullivan menegaskan bahwa Amerika mendukung orang-orang yang mempertahankan hak mereka.
Sejumlah perempuan Iran secara terbuka memotong rambut mereka atau membakar jilbab yang dikenakan dalam demonstrasi di jalan-jalan ketika mssa yang marah menyerukan mundurnya Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Televisi pemerintah Iran mengatakan 41 orang telah meregang nyawa.
Pemerintah Iran telah membatasi layanan internet dan seluler untuk mencegah lebih banyak liputan tentang demonstrasi yang meluas, kebakaran di jalan-jalan, dan bentrokan polisi dengan demonstran.
Dua belas cabang bank hancur dalam kerusuhan beberapa hari terakhir ini dan 219 STM telah dirusak.
Akun Twitter aktivis @1500tasvir pada Sabtu malam memasang video protes di distrik Sattarkhan di barat Teheran yang menunjukkan para demonstran berkumpul di sebuah lapangan sambil meneriakkan kata “jangan takut, kita semua bersama-sama.” Sebuah sepeda motor, yang tampaknya milik polisi anti huru hara dibakar.
Foto pendiri Republik Islam Iran, Khamenei dan Ayatollah Ruhollah Khomeini, diturunkan dalam aksi para pemuda.
Peristiwa yang berlangsung di gerbang universitas di kota Babol utara ini terekam video dan dipasang di media sosial. Sementara terdengar teriakan kalimat “Matilah diktator!” ***