ADVERTISEMENT
Demi Skenario, Ferdy Sambo Sempat Nangis-nangis di Depan Kompolnas Sampai Hubungi Beberapa Anggota DPR, Mahfud MD Kesulitan!
Sabtu, 13 Agustus 2022 09:00 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, Mahfud MD menambahkan bahwa ada beberapa anggota DPR yang diduga dihubungi oleh Ferdy Sambo. Akan tetapi, anggota DPR yang tidak ia sebut namanya itu tidak bisa dihubungi ketika dikonfirmasi.
“Saat saya telepon, tidak diangkat,” ujar Mahfud.
Diketahui sebelumnya, kasus pembunuhan Brigadir J yang terjadi pada Jumat (8/7/2022) lalu dalam perkembangannya ternyata berbeda dari keterangan awal.
Pada keterangan awal, disebutkan bahwa Yosua Hutabarat (Brigadir J) tewas dalam baku tembak dengan Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E). Disebutkan pula bahwa peristiwa itu dipicu oleh tuduhan pelecehan seksual terhadap istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Namun belakangan ini, tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa tidak terjadi pestiwa adu tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Akan tetapi, Bharada E selaku eksekutor mengaku menerima perintah dari Ferdy Sambo untuk menghabisi nyawa Brigadir J.
Pada Selasa (9/8/2022), Kapolri juga telah mengumumkan tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J, termasuk Ferdy Sambo yang disebut menjadi otak penembakan itu. Adapun, tiga tersangka lainnya di antaranya Richard Eliezer (Bharada E), Ricky Rizal (Bripka RR), dan asisten rumah tangga Ferdy Sambo, Kuat Maruf (KM).
Lebih lanjut, Mahfud MD juga menyebut bahwa para penyidik dan polisi pendukung Ferdy Sambo merepotkan dirinya untuk membuka tabir kasus pembunuhan Brigadir J saat awal kasus itu mencuat.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT