JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J ).
Pengumuman tersebut berlangsung pada Selasa (9/8/2022), dan dihadiri tujuh jenderal.
Lantas, siapakah saja ketujuh jenderal yang turun tangan dalam pengungkapan kasus ini?
Berikut informasi selengkapnya, yuk simak!
Berikut daftar tujuh jenderal yang hadir dalam pengumuman Ferdy Sambo sebagai tersangka:
1. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
2. Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono
3. Kabareskrim Komjen Agus Andrianto
4. Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto
5. Danko Brimob Komjen Anang Revandoko
6. Kabaintelkam Irjen Ahmad Dofiri
7. Kadiv Humas Irjen Dedi Prasetyo
Sebagai informasi, Gatot Eddy merupakan ketua tim khusus penyidikan kasus pembunuhan Brigadir J.
Tim ini sebelumnya telah menetapkan dua tersangka, yaitu Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E) dan Brigadir Ricky Rizal (Brigadir RR).
Bharada E dijerat dengan Pasal 338 soal pembunuhan dengan sengaja juncto Pasal 55 dan 56 KUHP.
Sedangkan Brigadir Ricky, dijerat dengan Pasal 340 KUHP soal pembunuhan berencana subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan 56 KUHP.
Sebelumnya, nama Irjen Pol Ferdy Sambo semakin mendapatkan sorotan setelah Richard mengubah keterangannya terkait peristiwa kematian Brigadir Yosua.
Dalam keterangan pertama, dia sempat mengaku terlibat aksi tembak menembak dengan rekannya sesama anggota polri itu di rumah dinas Ferdy pada 8 Juli 2022.
Richard menyatakan aksi tembak menembak itu terjadi karena dirinya yang sedang berada di lantai dua rumah mendengar teriakan Putri Candrawathi, istri Ferdy.
Menurut polisi, Yosua melecehkan Putri. Richard menyatakan bahwa Yosua lebihi dulu menembak dirinya, sehingga dia membalas sebagai bentuk pembelaan diri.
Diberitakan Poskota sebelumnya, dia mencabut cerita itu. Richard mengaku dirinya hanya melihat Ferdy Sambo memegang pistol sementara Brigadir J telah terkapar bersimbah darah saat turun dari lantai dua, karena mendengar kegaduhan di lantai satu.
Dia juga mengaku sempat menembak Yosua atas perintah atasannya.(*)