JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Polri tengah disibukkan dengan kasus tewasnya Brigadir J, yang menurut mereka meninggal akibat tembak-menembak di rumha dina Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo (saat itu).
Masyarakat menanggap banyak kejanggalan, hinga Presiden Jokowi sampai dua kali mengeluarkan permnyataan untuk kasus ini. Pernyataan Presiden Jokowi di antaranya meminta kasus Brigadir J harus dibuka secara transparan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
Belum lagi, kasus tewasnya Brigadir J tewas, Polri kembali mendapat sorotan tajam dari masyarakat Indonesia, yakni soal dilepasnya artis Nikita Mirzani yang sebelumnya ditangkap oleh jajaran polisi dari Polsek Serang, terkait pencemaran nama baik.
Dia tidak ditahan, menurut polisi dengan alasan kemanusiaan karena harus mendampingi anaknya yang masih perlu perhatian orang tua.
Kasus ini langsung membangkitkan rasa kaget dan kemudian reaksi negatif terhadap kerja Polri, sebab tindakan terhadap Nikita Mirzani, kemudian dipersandingkan dengan apa yang dialami oleh wanita di Aceh Isma Khaira yang ditahan dengan menggendong anaknya yang baru 4 tahun.
Kejadian dua wanita yang dianggap berbeda perlakuan inilah yang sontak membuat publik bereaksi keras dan marah. Berbagai komentar ditumpahkan di ruang publik di media sosial.
Yang satu (Nikita Mirzani) dianggap diistimewakan, karena dengan alasan kemanusiaan mengingat punya anak kecil , ditangguhkan penahanannya. Sedangkan yang satu lagi (Isma Khaira) tetap ditahan dengan membawa anaknya ke sel tahanan.
Inilah yang membuat publik jengkel dan menganggap penegakan hukum pilih kasih.
Muncul kata-kata atau ungkapan-ungkapan di medsos dari mulai yang satire sampai pernyataan-pernyataan sarkasme,super kasar, bahkan tudingan-tudingan terhadap pejabat, jenderal, dinilai melindungi Nikita Mirzani.
Bahkan tudingannya lebih dari itu, kalau dibaca meruapakan ungkapan-ungkapan sangat kasar, tudingan yang super tendensius, yang membuat kepala bergidik, ada kata-kata piaraan, dan bahkan ada beberapa tudingan lebih garang dari itu.
Satire yang kemudian muncul trending di medos Twitter Senin malam hingga pagi-pagi adalam 'APEM'. Dalam semalaman, Apem membahana yang kemudian ditumpangi hal yang macam-macam.
Apem yang makna aslinya adalah makanan dari tepung, tapi dalam hal ini biasa menjadi istilah yang biasa muncul dalam perbincangan kalangan orang dewasa, yang konotasinya cenderung negatif.
Perbincangan apem membahana di tengan kerja polisi menangani kasus kematian Brigadir J, dan juga kasus artis Nikita Mirzani yang dinilai melukai rasa keadilan, karena ada wanita lain yang punya anak kecil tetap ditahan.
Bahkan dalam satu meme, disodorkan ada 11 wanita punya akan kecil tetap ditahan, meski kevalidan data perlu dicek lagi. Publik melihat sisi 'apem' dianggap menjadi penyebab perlakuan penanganan hukum.
Dalam satu meme tertulis: Hukum di negeri ini ternyata tajam ke bawah tapi tumpul ke APEM. Lantas, netizen Manglaga dengan akun @manglaga menuliskan kejengkelan: Masa demi keadilan APEM basi diterima .... Sedangkan Ibu dan punya anak kecil ini .. hukum tetap ditegakkan," tulisanya.
""Itu sengaja dibikin biar heboh .. bwat NUTUPin hal yg lebih urgent bwat dipantau.... Jangan gara2 tukang umbar Apem, kita lupa kalo negri ini sedang tidak baik2 aja,m" tulis akun @AraituLaki.
"Sama2 wanita punya payudara, yang satu untuk nyusui bayi, yang satunya nyusui penggede... jadi perlakuannya pun akhirnya beda," tulis akun @dvipantara_adv.
Tanggapan berikut ini bernada bertanya tapi mengandung tudingan yang sekaligus juga menunjukkan kekesalannya. "Jangan sampai 3 anak nikita adalah anak anak Petinggi negeri... Power of Apem," tulis akun @itsBungUja.
Tudingan muncul, bahkan dikaitkan dengan kasus KM 50, dan juga kasus Duren Tiga (Brigadir J), kalau apem maka urusan sulit tuntas. Lebih dari itu, malayh disebut, apem itulah wajah institusi penegak hukum itu.
"Ilisop bisa menonaktifkan 3 perwiranya. Bahkan mungkin lebih banyak lagi. Tapiiii, sampai urusan apem ini memberi keadilan, percayalah, KM 50 dan Duren Tiga gak bakalan tuntassss sampai ke akarnya. Apem inilah, wajah institusi yg sebenarnya," tulis akun @MH_Pwt.
"Jadi jgn salahkan masyarakat menilai yg gak2. mmg kenyataannya,FAKTA! Hukum di +62 milik penguasa.(bisa disetir). Beda "apem" beda perlakuan," tulis akun @IATeam___.
Selanjutnya, netizen lainnya mengungkap soal apem terkait penegakan hukum. dengan tak tanggung-tanggung, yakni me-mention akun @jokowi, juga @mohmahfudmd, serta @ListyoSigitP.
"Jika APEM tertentu mampu mempengaruhi hukum di negri ini? Lantas APEM yg seperti apa yg memiliki kedudukan yg sama dimata HUKUM?? Malu saya pak dan di khawatirkan anak perempuan kita ikut mencontoh. Cc @jokowi, @mohmahfudmd. #ApemYangMenyesatkan," tulis akun @zomel02.
Berikutnya, ada yang mencoba membandingkan yang terjadi pada artis Nikita Mirzani dengan perlakuan terhadap artis (almarhum) Vanessa Angel. Saat dulu itu, Vanessa ditahan meski punya bayi.
"Pak Polisi Almh vanesa angel ditahan saat bayinya berusia 4 bulan. Knp nikita mirzani gak ditahan krn alasan anak? Adil donk pak!!!!!," tulis akun @UmarHasibuan70_.
Satu lagi, ada yang seakan menegaskan kegetiran Ibu Isma Khaira di Aceh yang ditahan karena kasus pelanggaran UU ITE, dan juga Ibu-ibu lain yang pernah ditahan.
Disebutkan, mungkin Isma sangat iri dengan perlakuan hukum yang didapat Nikita Mirzani. "Ibu yg pernah ditahan bersama bayinya itu tentu ‘sangat iri’ melihat perempuan ini. Begitu istimewa," tulis @UmarHasibuan70_. (*/win)