Warga Sri Lanka menyerbu Istana Kepresidenan. (Twitter/@CBSNews)

Internasional

Kronologi Lengkap Unjuk Rasa di Sri Lanka: Warga Kuasai Istana Kepresidenan hingga Bakar Rumah Perdana Menteri

Senin 11 Jul 2022, 09:20 WIB

COLOMBO, POSKOTA.CO.ID - Kabar Sri Lanka bangkrut mengundang huru-hara masyarakat sejak Sabtu (9/7/2022).

Ribuan massa ricuh hingga menembus barikade aparat yang menjaga istana.

Tak hanya itu, mereka bahkan turut menggeruduk rumah Perdana Menteri Sri Lanka.

Aksi anarkis tersebut kian menjadi usai warga membakar kediaman Ranil Wickremesinghe

Lantas, bagaimana kronologi lengkapnya? Yuk, simak informasi di bawah ini.

Rakyat tampaknya telah kehabisan kesabaran, hingga melawan dua pemimpin negaranya yakni, Presiden Gotabaya Rajapaksa dan PM Ranil Wickremesinghe.

Dua pemimpin tertinggi negara itu digembosi habis-habisan oleh rakyatnya sendiri.

Kejadian itu bermula sejak Sabtu (9/7/2022), ribuan orang berbondong-bondong datang ke Ibu Kota untuk berunjuk rasa.

Warga marah atas situasi ekonomi yang disebut sebagai krisis terburuk dalam tujuh dekade terakhir. 

Mengutip dari Associated Presstuntutan ini telah berlangsung lama, usai Sri Lanka dinyatakan bangkrut.

Gotabaya Rajapaksa sendiri dianggap sebagai koruptor, karena tak becus mengurus negara.

Jumat, 8 Juli 2022

Sehari sebelum unjuk rasa, otoritas Sri Lanka memberlakukan jam malam di 7 wilayah, mulai pukul 21.00 waktu setempat.

Bahkan, anggota parlemen Sri Lanka, Mathiaparanan Abraham Sumanthiran, menyebut kebijakan itu melanggar hukum.

"Melanggar hukum, hanya untuk mencegah orang-orang memprotes pemerintah besok pagi," ujar Mathiaparanan dikutip dari Twitter @MASumathiran.

Tanggapan serupa juga datang dari Asosiasi Pengacara Sri Lanka (BASL) melalui situs resminya.

Lembaga itu melampirkan surat dan meminta aparat mencabut aturan tersebut.

Sayangnya, Menteri Pertahanan Kamal Gunaratne tak mengindahkan kecaman itu, justru menuduh bahwa ada agenda provokator berkedok aksi damai dalam protes yang segera berlangsung.

Di hari yang sama, akses menuju lokasi unjuk rasa dipersulit, protes aliansi mahasiswa pun dilempari gas air mata.

Demonstrasi besar-besaran

Kemarahan warga memuncak, mereka berbondong-bondong membajak kereta api, lalu memakainya untuk menuju Istana Kepresidenan, Sabtu (9/7/2022).

Tuntutannya, yakni meminta Presiden Rajapaksa mundur dari jabatannya.

Masyarakat tak kehabisan akal, mereka terpantau datang menggunakan sepeda, truk, bahkan mobil box pengangkut logistik.

Azzam Ameen, jurnalis Newswire Sri Lanka yang terjun langsung ke lokasi kejadian, menemukan orang-orang yang sedang bersiap naik mobil logistik untuk ditumpangi bersama-sama. 

 

Massa aksi disambut barikade aparat lima lapis yang menjaga tempat itu.

Ketika orang-orang berhasil menembus aparat dan menyisakan dua lapis barikade saja, petugas melakukan tembakan udara untuk membubarkan kerumunan.

Barikade akhirnya jebol, pengunjuk rasa langsung menyerbu istana dimana Presiden Rajapaksa tak lagi berada di sana.

Usai sukses menduduki istana presiden, pengunjuk rasa terpantau 'berpesta' di tempat itu.

Dari gambar dan video yang beredar luas di media sosial, sebagian dari mereka berenang di kolam renang, memasak hingga tidur di ranjang presiden.

Kemenangan oleh rakyat

Tak hanya menyerang presiden, massa aksi juga menuntut Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe untuk melakukan hal yang serupa.

Jelang malam hari, pemimpin partai mengadakan pertemuan yang menghasilkan keputusan bahwa mereka meminta presiden dan perdana menteri untuk mengundurkan diri. 

Massa aksi kemudian bergerak menuju kediaman pribadi Wickremesinghe yang sudah dijaga aparat.

Pengunjuk rasa akhirnya kembali bentrok dan membakar rumah milik perdana menteri.

Alhasil keinginan rakyat pun dipenuhi, Presiden Rajapaksa dan Perdana Menteri Wickremesinghe bersedia mengundurkan diri per Rabu (13/7/2022).

(*)

 

Tags:
Sri Lankakronologi unjuk rasa di Sri Lankakrisis Sri LankaPresiden Gotabaya Rajapaksa

Administrator

Reporter

Administrator

Editor