“LO sudah tahu belum akan ada kolisi semut merah?” tanya mas Bro kepada sohibnya selagi maksi di warteg langganannya.
“Maksud lo, koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) dengan nama koalisi Semut Merah,” jawab Yudi.
“Gue penasaran, mengapa diberi nama semut merah?” kata mas Bro lagi.
“Nama tentu memiliki makna, punya tujuan mengapa memberi nama itu. Sama halnya orang tua memberi nama anaknya Slamet, Anugerah, Gemilang, Sugiharto, Perkasa, Pujiwati, Srikandi Mulyani dan lainnya,” tambah Heri.
Seperti diketahui, setelah terbentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), kini diwacanakan PKS dan PKB akan membangun poros ketiga dengan nama Semut Merah. Boleh jadi nanti akan terbangun poros keempat, karena dari jumlah parpol dan kursi DPR masih memungkinkan terbangun empat kekuatan.
Ada PDIP yang bisa maju sendiri. Dengan 128 kursi di DPR telah memiliki tiket mengusung capres-cawapres, tanpa harus bergabung dengan parpol lain. Masih ada Gerindra (85 kursi), Nasdem (59 kursi), dan Partai Demokrat (54 kursi).
Sementara PKS (50 kursi) dan PKB (58 kursi), harus mencari partner lagi.
Lihat juga video “Waduh! Rumah Makan Padang Sajikan Rendang Babi Bikin Geger”. (youtube/poskota tv)
“Semakin banyak poros, banyak capres, semakin banyak pilihan,” kata Yudi.
“Gue setuju. Tapi lo tahu nggak tentang semut merah?,” tanya mas Bro.
“Yah, kalau soal semut merah gue sih tahu. Warnanya coklat kemerahan, panjangnya antara 3-6 mm. Kalau menggigit panas banget terasa terbakar. Binatang ini terkenal kompak dan tangguh, tak mudah menyerah,” kata Yudi.
“Konon ada mitos kalau di rumah banyak semut merah pertanda pemilik rumah akan mendapatkan banyak rezeki,” celetuk Ayu Bahari, pemilik warteg tersenyum.
“Semoga koalisi yang terbentuk nanti, akan membawa rezeki bukan saja bagi mereka yang berkoalisi, juga bagi kita semua. Rakyat makin sejahtera dan bahagia,” kata mas Bro.
“Aamiin.” (jokles)