ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Manuver Cinta

Selasa, 14 Juni 2022 07:30 WIB

Share
Kartun Sental-Sentil
Kartun Sental-Sentil "Obrolan Warteg: Manuver Cinta". (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“PROYEK kita sepertinya bakal gagal total,” kata mas Bro kepada sohibnya ketika maksi di warteg langganannya.

“Lo kurang manuver. Lebih banyak nyantai dan mager,” kata Yudi. “Mestinya jangan dianggap remeh. Apalagi menyangkut nasib manusia dan keluarganya.”

“Memang proyek apaan sih Bro, sampai menyangkut nasib manusia?” tanya Heri penasaran.

“Itu mas Bro pengen jodohin temannya. Katanya cocok banget kalau sampai jadian,” jelas Yudi.

“Walah gue pikir proyek batu bara atau kelapa sawit sehingga harus pakai manuver segala. Taunya soal perjodohan. Lagian kayak zaman Siti Nurbaya, main dijodoh-jodohin,” kata Heri.

“Yah, kalau mau mendekati calon harus ada manuver cinta, perlu gerakan cepat dan tangkas agar si calon tidak menolak,” kata Yudi.

“Kayak parpol saja yang melakukan manuver politik menjelang pilpres untuk meloloskan capres,” kata Heri.

“Memang manuver politik hanya milik parpol saja, kita pun bisa melakukan banyak manuver agar tidak selalu terpinggirkan. Nasib kita gini-gini saja jangan-jangan karena kurang manuver,” kata mas Bro nimbrung.

“Manuver apa yang lo akan jalankan. Kalau kepentok, paling ngutang ke warteg untuk maksi,” kata Heri menambahkan. ”Biarlah yang bermanuver menjelang pilpres, parpol dan elite politik saja, kita jadi penonton saja.”

“Itu tidak adil mas. Suara kita, wong cilik perlu didengar, aspirasi kita wajib diperjuangkan oleh parpol dalam mengusung capres cawapres,” kata mas Bro.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT