ASIA, POSKOTA.CO.ID - Amerika Serikat berperan memicu peningkatan ancaman militer di Samudra Hindia dan Pasifik.
Tuduhan ini datang dari Wakil Tetap Tiongkok di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Amerika Serikat di bawah pemerintahan Joe Biden menjadikan dugaan ancaman dari Tiongkok sebagai prioritas utama dalam kebijakannya di kawasan Indo Pasifik.
Di samping itu Washington mengejar pendekatan pembangunan koalisi melawan Tiongkok di kawasan geo strategis ini.
Amerika Serikat untuk mencapai tujuan itu telah mendirikan dua organisasi. Yakni QUAD yang terdiri dari Amerika Serikat, Australia, Jepang dan India, serta Aliansi Tripartit AUKUS yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.
Beijing menyalahkan aliansi militer pimpinan Amerika Serikat karena menciptakan ketegangan di kawasan Indo Pasifik.
Wakil Tetap Tiongkok di PBB Zhang Jun mengatakan pada Kamis (9/6/2022) bahwa Amerika Serikat sedang menerapkan langkah dan strategi di Samudra Hindia dan Pasifik.
Sistem aliansi militer yang dibangun Amerika Serikat dengan sekutunya berisiko meningkatkan konfrontasi militer di kawasan itu.
Zhang Jun meminta Amerika Serikat untuk meninggalkan jalur politik saat ini dan mengambil langkah-langkah untuk meredakan situasi.
Washington sedang mencari konfrontasi komprehensif dengan Beijing di sektor ekonomi, perdagangan, militer, keamanan, politik, siber, dan klaim maritimnya.
Hal ini terlepas dari klaim para pejabat pemerintah Biden tentang persaingan yang setara dengan Tiongkok dan deeskalasi ketegangan dalam hubungan bilateral.
Tiongkok pun bereaksi atas langkah yang dilakukan Amerika Serikat.
Tiongkok memperkuat kemampuan militernya, membangun hubungan militer yang erat dengan Rusia, mengadakan latihan dan patroli angkatan laut bersama, memperluas kehadiran militernya di kawasan Indo Pasifik dengan membuat aliansi keamanan dan militer dengan negara-negara di kawasan. ***