JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kabar perang antara Ukraina dan Rusia semakin memanas.
Melansir dari Newsweek, tentara Ukraina melemparkan bom ke arah pangkalan Rusia dari jarak 20 kilometer, menggunakan meriam howitzer kiriman NATO.
Laporan ini disampaikan langsung oleh Brigade Mountain Assault Transcarpathian ke-128, yang kini berperan sebagai Angkatan Darat Ukraina.
Ia memaparkan, serangan meriam howitzer NATO itu sukses mengarah ke staf komando Rusia, sekaligus menghancurkan satu buah SUV militer bertanda Z.
Lebih lanjut, serangan balasan tersebut berhasil meluluhlantakkan beberapa tentara Rusia yang sedang bertugas.
"Dari tembakan pertama, kita sukses menghantam target rasis dengan howitzer NATO, melalui jarak lebih dari 20 kilometer," ujar brigade Ukraina.
Kabar tersebut didapatkannya lewat video dari drone, yaitu menampilkan proyektil kaliber 155 dan ledakan sangat keras.
"Target ada di jarak 12 mil (20 kilometer), tembakan itu sangat tepat, ini merupakan senjata baru bagi Angkatan Bersenjata Ukraina," tutur brigade tersebut.
Sebelumnya, pasukan Rusia melakukan invasi kepada Ukraina pada 24 Februari 2022, sebagai operasi milter khusus.
Hingga 23 Mei 2022, total kerugian tempur dari negara yang memiliki kota terdingin di dunia itu, mencapai 29.350 personel.
Lebih lanjut, militer Ukraina juga mengklaim, Rusia telah kehilangan 1.302 tank, 3.194 kendaraan tempur lapis baja, 202 sistem pelucuran roket ganda serta 606 sistem artileri.
Negata yang dikenal dengan ibukota Moskwa itu turut mendapat kerugian lainnya, mulai dari hilangnya 93 sistem anti-pesawat, 205 pesawat tempur, 170 helikopter, 13 kapal, 480 pesawat tak berawak, 43 unit peralatah khusus, 112 rudal jelajah hingga 2.213 kendaraan bermotor.
Perang makin memanas, kala Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, invasi Rusia ke Ukraina merupakan kegagalan mutlak.
Ukraina sendiri memiliki tujuan merebut kota-kota yang sebelumnya diduduki oleh Rusia, mulai dari Kherson, Melitopol, Berdiansk dan Enerhodar.