EROPA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin mulai hilang kepercayaan dirinya atas perang di Ukraina.
Hal ini disampaikan mantan Perdana Menteri Rusia Mikhail Kasyanov dalam wawancara dengan Deutsche Welle dari lokasi yang dirahasiakan di Eropa pada Mei ini.
Dia menyebutkan Vladimir Putin mungkin telah disesatkan oleh para jenderalnya tentang keadaan perang.
Mikhail Kasyanov menjabat sebagai perdana menteri pertama Vladimir Putin sejak 2000 hingga 2004.
Kemudian dia membentuk partai oposisi dan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2008.
Mikhail Kasyanov menjadi lawan yang vokal dan sekarang tinggal di pengasingan.
Mikhail Kasyanov mengatakan bahwa Vladimir Putin tidak berbicara dari posisi yang kuat. Bahkan tampak sedikit gugup selama pidato parade militer yang dia berikan untuk memperingati Hari Kemenangan pada 9 Mei lalu.
Dalam pidatonya, Vladimir Putin menuding Ukraina memiliki senjata nuklir dan bahwa negara itu dipimpin Neo Nazi.
Vladimir Putin menyebut invasi adalah satu-satunya langkah yang tepat. Dia juga menyebut Barat berencana untuk menyerang Rusia.
"Reaksi Putin dan pidatonya benar-benar lemah," ujar Mikhail Kasyanov. Dia menambahkan Vladimir Putin sudah mulai menyadari kekalahannya dalam perang ini.
Vladimir Putin Disesatkan Orang Dalam
Mikhail Kasyanov mendukung teori yang dipegang banyak analis tentang bagaimana lingkaran dalam Vladimir Putin menyembunyikan informasi atau tak memberinya gambaran lengkap tentang keadaan perang lantaran mereka takut menyampaikan berita buruk.
"Saya yakin dia disesatkan," katanya.
Mikhail Kasyanov menambahkan Vladimir Putin percaya pasukannya dalam kondisi yang sangat baik dan bahwa invasi akan memakan waktu sangat sedikit.
Semuanya terjadi beberapa minggu setelah Rusia mundur dari Kyiv dan memfokuskan kembali energinya di bagian timur negara itu.
Vladimir Putin kemungkinan akan mendorong konflik ke fase baru karena Rusia yang mengalami beberapa kekalahan di medan perang.
"Sekarang kita masuk ke tahap lain. Persaingan, potensi ekonomi, potensi militer," kata Mikhail Kasyanov.
Dia mencatat bahwa keputusan negara-negara Barat untuk mengirim senjata berat ke Ukraina akan memberi Kyiv keuntungan yang menentukan ke depan.
Vladimir Putin Yang Berbeda
Mikhail Kasyanov menuturkan pemimpin Rusia itu telah mengalami perubahan drastis.
"Saya bekerja dengannya 20 tahun yang lalu. Itu benar-benar orang yang berbeda. Itu adalah situasi yang sama sekali berbeda saat itu," katanya.
"Kami memiliki parlemen, parlemen independent. Kami memiliki media independen, kami memiliki peradilan. Hari ini adalah dunia yang sama sekali berbeda," imbuhnya.
"Putin menghancurkan semua fitur negara demokratis dan sekarang Rusia hanya memiliki rezim yang benar-benar otoriter dan secara bertahap pindah ke totaliter," pungkas Mikhail Kasyanov. ***