PBB: Serangan Siber Menghasilkan Dana untuk Pengembangan Percepatan Program Nuklir Korea
Selasa, 8 Februari 2022 23:30 WIB
Share
Uji tembak rudal hipersonik di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara pada 5 Januari 2022. (Sumber: KCNA)

KOREA UTARA, POSKOTA.CO.ID - Program rudal nuklir dan balistik terus dikembangkan Korea Utara selama setahun terakhir.

Sumber pendapatan penting bagi Pyongyang terkait dengan pengembangan program nuklir berasal dari serangan siber pada pertukaran mata uang kripto.

Demikian menurut kutipan laporan rahasia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dilaporkan Reuters.

Laporan tahunan pemantau sanksi independen telah diserahkan pada Jumat malam (4/2/2022) kepada komite sanksi Korea Utara Dewan Keamanan PBB.

Korea Utara Menunjukkan Percepatan

Para pakar menuliskan bahwa meskipun tidak ada uji coba nuklir atau peluncuran rudal balistik antar benua tetapi Republik Demokratik Rakyat Korea terus mengembangkan kemampuannya untuk memproduksi bahan serpihan nuklir.

Korea Utara secara resmi dikenal sebagai Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK).

Dewan Keamanan PBB telah lama melarang negara tersebut untuk melakukan uji coba nuklir dan peluncuran rudal balistik.

“Pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur nuklir dan rudal balistik DPRK terus berlanjut, dan DPRK terus mencari materi, teknologi, dan pengetahuan untuk program-program ini di luar negeri, termasuk melalui sarana dunia maya dan penelitian ilmiah bersama,” kata laporan itu.

Korea Utara sejak 2006 dikenai sanksi PBB yang telah diperkuat Dewan Keamanan sebagai upaya menekan pendanaan untuk program nuklir dan rudal balistik Pyongyang.

Halaman
1 2 3