ADVERTISEMENT
Kamis, 10 Februari 2022 23:50 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
AFGHANISTAN, POSKOTA.CO.ID - Hampir dua dekade lamanya sistem layanan kesehatan Afghanistan bertahan dengan dana hampir sepenuhnya dari donor internasional.
Hal ini berubah sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus lalu.
Laporan Associated Press pada Rabu (9/2/2022) menyebutkan hanya lima rumah sakit di Afghanistan yang masih menawarkan perawatan COVID-19.
Sementara 33 lainnya terpaksa tutup beberapa bulan belakangan ini karena kurangnya dokter, obat, bahkan pemanas.
Ini terjadi sementara negara yang ekonominya hancur itu menghadapi peningkatan tajam kasus virus corona yang dilaporkan.
Situasi rumah sakit satu-satunya yang memberikan perawatan COVID-19 di Kabul begitu runyam. Staf hanya dapat memanaskan bangunan pada malam hari karena kurangnya bahan bakar. Bahkan ketika suhu turun di bawah titik beku pada siang hari. Para pasien di sana berbungkus selimut-selimut tebal.
Direktur rumah sakit dokter Mohammed Gul Liwal mengatakan mereka memerlukan semuanya. Mulai dari oksigen hingga persediaan obat.
Fasilitas yang disebut Rumah Sakit Penyakit Menular Afghanistan-Jepang ini memiliki 100 tempat tidur.
Bangsal COVID-19 hampir selalu penuh sewaktu virus berkecamuk.
Sebelum akhir Januari, rumah sakit itu mendapat satu atau dua pasien baru virus corona setiap hari. Dalam dua pekan terakhir, 10 hingga 12 pasien baru masuk setiap hari.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT