ADVERTISEMENT

Olimpiade Musim Dingin Terancam Pemanasan Global

Rabu, 9 Februari 2022 19:33 WIB

Share
Atlet seluncur salju
Atlet seluncur salju

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

AS, POSKOTA.CO.ID - Olimpiade Musim Dingin yang dimulai pekan lalu menjadi pengingat akan perubahan yang terjadi pada planet Bumi.

Hal ini disampaikan atlet seluncur salju dari Tim AS, Taylor Gold.

Dia mengatakan,“Saya merasa sedih karena kita membutuhkan begitu banyak salju buatan untuk menopang penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin.”

Taylor Gold mengikuti Olimpiade Musim Dingin di Sochi, Rusia pada 2014.

Bumi mencatatkan rekor suhu terpanasnya pada delapan tahun kemudian. Ini menurut sejumlah laporan terbaru yang disusun masing-masing oleh NASA dan NOAA, Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional.

“Ancaman terbesar yang dihadapi daerah-daerah pegunungan dingin itu adalah menghangatnya iklim,” kata Tessa Garte, kandidat doktor dari Universitas Colorado Boulder.

Dia melacak seperti apa kondisi kota-kota penyelenggara Olimpiade Musim Dingin sebelumnya.

“Banyak di antaranya yang menjadi sangat hangat. Bukan semata menghangat tetapi menghangat dengan sangat cepat,” imbuhnya.

“Jelas konsekuensinya amat besar bagi Olimpiade Musim Dingin, demikian juga bagi perekonomian lokal, iklim, dan cuaca setempat,” ucap Tessa Garte.

Akibat terlalu banyaknya emisi karbon yang terperangkap di atmoster maka mulai 2050 hanya 10 dari 19 kota penyelenggara Olimpiade Musim Dingin yang bisa kembali menggelar pesta olahraga itu apabila tren pemanasan global berlanjut. Demikian penilaian para pakar. ***

ADVERTISEMENT

Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT