ADVERTISEMENT

Bencana Cuaca pada 2021 Ditaksir Telan Lebih dari Rp2,38 Kuadriliun

Rabu, 19 Januari 2022 10:00 WIB

Share
Bencana iklim (Sumber ilustrasi: Pexels /@pixabay)
Bencana iklim (Sumber ilustrasi: Pexels /@pixabay)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 10 bencana cuaca paling parah yang tercatat pada 2021 menyebabkan kerugian lebih dari US$ 170 miliar atau Rp 2,38 kuadriliun.

Angka ini naik Rp 280 triliun dari tahun sebelumnya.

Hal ini dilaporkan organisasi bantuan kemanusiaan Christian Aid.

Organisasi dari Inggris ini menjelaskan bencana seperti Badai Ida yang mematikan di Amerika Serikat hingga banjir parah yang melanda Tiongkok dan Eropa maupun bencana cuaca lainnya seperti kebakaran hutan dan gelombang panas telah merugikan dunia sebesar US$ 20 miliar atau Rp280 triliun lebih banyak tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Para peneliti mengatakan meningkatnya biaya tersebut diakibatkan perubahan iklim.

Mereka menambahkan bahwa 10 bencana tersebut menewaskan sedikitnya 1.075 orang dan membuat 1,3 juta lainnya mengungsi. Demikian dilansir dari Deutsche Welle.

Kerusakan Iklim

Pemimpin Kebijakan Iklim di Christian Aid, Kat Kramer, menyebutkan bahwa biaya perubahan iklim sangat besar pada 2021.

"Meskipun bagus untuk melihat beberapa kemajuan yang dibuat di KTT COP26, jelas tidak berada di jalur yang tepat untuk memastikan dunia yang aman dan sejahtera," tambahnya.

Badai Ida, Bencana Paling Mahal

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT