TIONGKOK, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah negara kerajaan Arab yang kaya minyak menganggap perlakuan kontroversial pemerintah Tiongkok terhadap warga Muslim Uighur di Xinjiang sebagai urusan dalam negeri.
Pernyataan ini datang dari Beijing.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin menyebutkan Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk (GCC) Nayef Falah Al-Hajraf mengungkapkan dukungan kuat terhadap posisi sah Tiongkok selama pertemuan dengan pejabat Partai Komunis Tiongkok.
“Posisi sah Tiongkok seputar isu-isu terkait dengan Taiwan, Xinjiang, dan HAM,” demikian kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin kepada reporter pada Jumat (14/1).
Nayef Falah Al-Hajraf tidak berbicara kepada reporter langsung.
Tetapi Juru Bicara Kementerian Luar Negeri itu mengatakan Nayef Falah Al-Hajraf mendukung posisi bahwa isu-isu HAM tidak boleh dipolitisir.
Dia juga disebut Wang Wenbin menentang campur tangan dalam urusan dalam negeri Tiongkok.
GCC yang berkantor di Riyadh Arab Saudi merupakan organisasi kerjasama ekonomi dan perdagangan dari enam negara Teluk. Yaitu Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Harian berbahasa Inggris "Saudi Gazette" menyebutkan lawatan Nayef Falah Al-Hajraf ke Tiongkok ditujukan untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan keamanan antara negara anggota GCC dan Beijing.
Perlakuan Pemerintah Tiongkok terhadap minoritas Muslim Uighur di wilayah otonomi Xinjiang dikritik secara luas atas. Pemerintah AS menyebut ini sebagai genosida. ***