Keadaan Darurat Terkait Protes COVID-19 Dideklarasikan Ottawa

Senin 07 Feb 2022, 17:30 WIB
Aksi protes menentang mandat vaksin dan pembatasan terkait COVID-19 di Toronto Kanada pada 5 Februari 2022.

Aksi protes menentang mandat vaksin dan pembatasan terkait COVID-19 di Toronto Kanada pada 5 Februari 2022.

KANADA, POSKOTA.CO.ID - Keadaan darurat dideklarasikan Walikota Ottawa terkait protes pembatasan aktivitas akibat COVID-19 yang berlangsung di kota tersebut.

Mantan duta besar AS untuk Kanada juga mengatakan agar para pendukung Partai Republik di AS harus berhenti ikut campur dalam urusan dalam negeri Kanada.

Perkembangan itu terjadi di tengah protes-protes menentang pembatasan terkait COVID-19 yang terus melumpuhkan pusat kota Ottawa.

Walikota Jim Watson mengatakan deklarasi itu menandai perlunya dukungan dari tingkat yurisdiksi dan tingkat pemerintah lain.

Deklarasi itu memberi Ottawa sejumlah kewenangan lain terkait pengadaan dan layanan yang bisa memungkinkan pembelian peralatan yang dibutuhkan oleh para petugas garda terdepan.

Ribuan orang memadati Ottawa pada akhir pekan. Mereka bergabung dengan ratusan orang lainnya yang telah berada di sana sejak akhir pekan lalu.

Penduduk setempat kesal dengan bunyi klakson yang terdengar terus-menerus, gangguan lalu lintas, dan pelecehan. Mereka khawatir aksi-aksi itu belum akan segera berakhir.

"Konvoi Truk Kebebasan" telah menarik dukungan dari banyak pendukung Partai Republik di AS termasuk mantan Presiden Donald Trump.

Donald Trump menyebut Perdana Menteri Justin Trudeau sebagai orang gila ultra kiri jauh yang telah menghancurkan Kanada dengan mandat COVID-19 yang tidak masuk akal.

"Hubungan Kanada-AS dulunya banyak bekerjasama mengatasi isu teknis. Sekarang, sayangnya politisi AS radikal melibatkan diri mereka dalam isu domestik Kanada. Trump dan para pendukungnya adalah ancaman, tidak hanya bagi AS tapi bagi semua demokrasi,” cuit Bruce Heyman, mantan Duta Besar AS untuk Kanada di bawah pemerintahan Barack Obama.

Sebelum semua mandat dan pembatasan terkait COVID-19 dicabut, para demonstran menyatakan tidak akan pergi. ***

Berita Terkait
News Update