Lokasi tempat pemakaman korban (AY) di jalan setia 1 E/Garuda RT 04 RW 04, Kelurahan Jatiwaringin pondok gede, Bekasi. Selasa (25/01/2022) pagi. (Ihsan Fahmi)

Kriminal

Adanya Dugaan Pelecehan Seksual di Anal Pemuda yang Tewas Dilakban dan Tangan Terikat, Ini Penjelasan Keluarga

Selasa 25 Jan 2022, 23:06 WIB

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Keluarga korban dugaan pembunuhan AY (18), Ahmad Nashir (42) mengatakan jika keluarganya yang tewas di dalam toilet dengan tangan serta kaki terikat tali diduga mengalami pelecehan seksual, Selasa (18/01/2022) lalu.

Menurut nya, ia sendiri dan keluarga belum dapat memberikan keterangan secara rinci atas dugaan kasus pelecehan seksual yang dialami korban sebelum AY ditemukan tak berdaya di kamar mandi, dnegan tangan kaki terikat tali, dan mulut dilakban.

Namun Ia mengugkapkan, adanya dugaan Perencanaan pembunuhan.

"Kalau emang ada berbicara dia dibegituin (Pelecehan Seksual), pas kemarin saya kerumah sakit, mungkin ada ataupun tadi di makam, Kalau saya tahu dari Abang sebelumnya, ini mungkin direncanakan, (pembunuhan) ataupun Walaupun awalanya itu dengan disiksa dulu cara tangan Kaki diiket tali, tapi ini baru statement keluarga aja yak (dugaan) dan mulut dilakban," ujar Ahmad Nashir (25/01/2022) 
sore.

Lanjut Ahmad, bila korban AY ditemukan memangalam kondisi tengah terikat baik kaki dan tangan, serta seperti orang nungging.

"Kalo dari posisimya tangan diiket dua-duanya dibelakang kaki diikat gak terlalu kuat, dan mulut di lakban, dan korban seperti orang nungging, itulah dari saksi yah," sambungnya.

Saat korban dimandikan sebelum disalatkan, jeratan tali terlihat kontras, dan kecurigaannya salah satu berawal dari sana.

"Kalau kita cuma itu aja, paling menonjol kelihatan, dan banyak yang nyelawat itulah curiganya karena itu, (takziah) ada sesuatu yang ganjil," ungkapnya.

Adapun bila terduga pelaku TE, menyukai hubungan sesama jenis, ia tak dapat buka suara, dan dengan tegas tidak mengerti masalah tersebut.

"Mungkin kalau pergaulan mungkin ada, dia bergaul begini dia begitu (dugaan), kalau pelaku dia psikopat atau kelainan jenis ataupun homo kita tidak mengerti masalah itu yah," papar Ahmad Nashir.

Dikatakannya, sosok AY merupakan pemuda yang polos, namun tetap bergaul dengan banyak orang.

"(Anaknya) dia polos artinya mau bermain dengan siapapun, istilahnya kayak Mabar (main bareng) mobile legend, soalnya kami nggak mau ngurusin kehidupan orang lain (termasuk pelaku) kami tidak berani (berikan penjelasan) biarkan aparat yang bergerak, bahwa adik kami jadi tindak sodomi sebelum ada statement," ucapnya.

Diungkapkannya, korban maupun terduga pelaku TE, merupakan seorang teman di waktu duduk di SD namun beda tingkat.

"Kalau masalah itu saya dengar cerita bahwa adik saya dengan pelaku ini dulu teman SD, tapi beda, dalam artian si pelaku ini tinggal kelas, jadi ketemu baru di atas kelas 4, sampai kelas 6," bebernya.

Hingga kasus yang telah berjalan selama satu pekan ini, dikatakan Ahmad Nashir, ia juga belum pernah mendengar perselisihan antar korban dan terduga pelaku TE.

"Kalau untuk perselisihan adik saya polos," bebernya.

Kini ia tengah menunggu hasil dari otopsi yang telah dilakukan oleh tim forensik mabes polri, Selasa (25/01/2022) pagi tadi.

"Hasil otopsi kami nggak berani minta, biasanya 2 kali dalan 24 jam (hasil otopsi)," paparnya.

Sebelumnya diketahui, peristiwa tersebut terjadi di Jalan Swadaya 3 Jatiwaringin pondok gede Bekasi, dialam toilet rumah saksi MG (13), sekitar pukul 10.30 WIB.

Pertama ditemukan, korban oleh saksi, Ketika MG (13)  hendak buang air kecil dirumahnya.

Adapun saat itu, MG melihat dikamar mandi AY ditemukan nampak seperti tengah bersujud, dan kondisi tangan dan kaki terikat.

MG yang saat itu belum memastikan apakah AY sudah meninggal atau belum, melontarkan ke TE agar segera melepas tali dari korban.

"Nah pas beberapa lama, saya mau ke kamar mandi tuh, keadaannya udah diikat kaki sama tangan ke belakang posisinya sujud korbannya, Abis itu saya suruh TE lepasin "TE lepas kasian" terus pas saya lihat lagi mulutnya udah ketutup pakai isolasi warna hitam," ungkap MG kepada wartawan, Senin (24/01/2022) kemarin.

Setelah melontarkan ucapan tersebut, MG segera kembali keruang tamu rumahnya, dan ia menduga TE segera melepaskan tali dari korban.

"Saya balik lagi ke depan terus kayanya tegar buru-buru bukain kali abis itu, Enggak lama abis dari situ tegar ke depan, dia bilang 'ini gimana ya?' Panggil warga aja kali ya, yauda abis itu rame, warga sempat lihat saya disuruh telfon bapak terus bapak panggil mama," sambungnya.

Setelah tali yang diikat dibuka, MG mengungkapkan, bahwa memang korban sudah tidak berdaya.

"Abis itu baru dan TE bilang ke kakaknya AY buat dijemput, senderan ke tembok udah lemes aja gitu talinya udah dilepas semua sama TE enggak tahu lemes apa udah enggak," pungkasnya.

Adapun dalam kasus tersebut, laporan telah diterima oleh Polres Metro Bekasi Kota.

"Pelaporan terkait adanya dugaan Peristiwa Penghilangan Nyawa sudah diterima SPKT Polres Metro Bekasi Kota, Proses Penyidikan telah berjalan, Mohon doa semoga cepat terungkap," Jawab Kasatreskrim polres metro Bekasi kota, Kompol Alexander Yurikho, Kepada Poskota, Selasa (25/01/2022) malam. (ihsan fahmi)

Tags:
pembunuhan-di-bekasiPemuda Dilakban dan Terikat Tangannya di BekasiPemuda di Bekasi Tewas Terikat

Administrator

Reporter

Administrator

Editor