ADVERTISEMENT

YLKI: Sebanyak 535 Konsumen Mengadu, Mayoritas Pengaduan Terkait Pelayanan Jasa Keuangan

Jumat, 7 Januari 2022 15:59 WIB

Share
Tulus Abadi. (ist)
Tulus Abadi. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan,  sebanyak 535 konsumen mengadu terkait pelayanan pada 2021, mayoritas terkait dengan pelayanan jasa keuangan, terutama terkait dengan pinjol (pinjaman online).

Walau meningkat, data pengaduan ke YLKI ini masih lebih rendah dari catatan pada 2017 yang mencapai 642, 2018 sebesar 564, dan 2019 sebesar 563. Padahal, akses pengaduan telah diperluas.

Sejak lima tahun terakhir jasa keuangan jadi pengaduan konsumen yang dominan, terutama terkait dengan pinjaman online (pinjol).

"Lima tahun terakhir dari tren pengaduan ylki kita garis bawahi menyangkut masalah fenomena ekonomi digital ini terfragmentasi 2 isu pertama pinjol dan kedua e-commerce," kata  Tulus dalam konferensi pers yang  bertajuk "Refleksi dan Bedah Pengaduan Konsumen 2021",  Jumat (7/1/2022).

Ia menyebut, artinya gempuran digital begitu massive dan kedua tingkat keberdayaan konsumen masih tinggi.

"Financial services masih tinggi mulai dari leasing pinjol perbankan,” paparnya.

Tulus menjelaskan, banyaknya pengaduan konsumen pinjol karena rendahnya pengetahuan atau literiasi masyarakat terkait finansial di Indonesia.  

"Oleh karena itu YLKI rekomendasikan harus ada penguatan regulasi kita bicara eko digital baik fintech pinjol atau ecommerce adalah perlindungan data pribadi," ucapnya.

Tulus mendorong agar pemerintah bersama DPR mempercepat pengesahan Undang-undang Perlindungan data pribadi. Hal ini, agar tidak penyalahgunaan data pribadi dari oknum-oknum pinjol.

Untuk sektor jasa keuangan ini, datanya meningkat pesat dari data pada 2020 yang sebesar 33,5 persen. e-commerce meningkat juga dari 2020 yang sebesar 12,70 persen dan telekomunikasi yang naik dari 8,30 persen.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT