LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak mencatat baru sekitar 60 persen atau sekitar 150.612 remaja di Kabupaten Lebak yang baru melakukan vaksinasi covid-19. Jumlah tersebut dinilai masih sedikit, mengingat keaktifan mobilitas para remaja itu sendiri.
Kepala Dinkes Lebak, Triatno mengungkapkan, bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya capaian vaksinasi Covid-19 di kalangan para remaja.
"Salah satu faktornya yaitu restu dari orang tua, banyak orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk menjalani vaksinasi Covid-19," kata Triatno kepada Poskota.co.id, Jumat (7/1/2022).
Katanya, orang tua tidak mengizinkan vaksinasi kepada anaknya karena terpengaruh oleh isu hoaks atau bohong mengenai vaksinasi Covid-19.
"Mereka takut anaknya kenapa kenapa. Padahal kita pastikan vaksin ini sendiri aman dan halal, karena sebelum menjalani vaksinasi, petugas akan terlebih dahulu memastikan kondisi kesehatan. Jika kondisinya baik, maka dapat di vaksin. Jika tidak, maka akan di tunda. Hal tersebut dapat mencegah adanya gejala atau Kipi," katanya.
Dirinya pun memastikan hingga saat ini tidak ada kasus efek samping ataupun Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Kabupaten Lebak.
Atas hal itu, Triatno mengimbau kepada warga Lebak untuk mengikuti vaksinasi Covid-19, yang mana tujuannya adalah membentuk herd immunity yang akan kebal dari paparan Covid-19.
"Bagi orang tua, jangan takut anaknya untuk di vaksin, karena kita kembali tegaskan bahwa vaksin sendiri ini aman. Dan bahkan dapat membentuk herd immunity. Dengan begitu, diharapkan pandemi Covid-19 ini bisa selesai," pungkasnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kominfo Lebak, capaian vaksinasi di layanan di Kabupaten Lebak sendiri baru mencapai 62 persen atau sekitar 669.491 warga Lebak tervaksin covid-19. (yusuf permana)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
