720 GB Data Catatan Medis Pasien Rumah Sakit Bocor dan Sebanyak 6 Juta Database di Jual Dalam Raidforums, DPR Sesalkan Kegagalan Kominfo

Jumat 07 Jan 2022, 15:44 WIB
Sukamta, sebanyak 720 GB data catatan medis pasien rumah sakit bocor dan 6 juta database di jual dalam Raidforums, DPR sesalkan kegagalan Kominfo dalam lindungi data masyarakat Tanah Air. (Foto/rizal)

Sukamta, sebanyak 720 GB data catatan medis pasien rumah sakit bocor dan 6 juta database di jual dalam Raidforums, DPR sesalkan kegagalan Kominfo dalam lindungi data masyarakat Tanah Air. (Foto/rizal)

720 GB Data Catatan Medis Pasien Rumah Sakit Bocor dan 6 Juta Database di Jual Dalam Raidforums, DPR Sesalkan Kegagalan Kominfo

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Sebanyak 720 GB data catatan medis pasien rumah sakit bocor dan 6 juta database di jual dalam Raidforums, DPR sesalkan kegagalan Kominfo dalam lindungi data masyarakat Tanah Air.

Peristiwa ini menambah jumlah kasus kebocoran data yang terjadi di tahun 2021 yang terjadi sebanyak 8 kasus besar dengan jutaan data. 

Terkait itu, Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS Sukamta menyatakan bahwa Kominfo tidak belajar dari kesalahan kehocoran data beberapa waktu lalu.

"Kami di Komisi I DPR sudah beruangkali menyampaikan bahwa kebocoran-kebocoran data harus ditangani dengan baik oleh Kominfo," kata Sukamta, Jumat (7/1/2022).

Masih dengan Sukamta, Kominfo sebagai leading sektor digital bertanggung jawab mengatur manajemen perlindungan data lebih ketat berbagai kementrian atau lembaga, salah satunya Kementrian Kesehatan.

Apalagi data kemenkes yang berhubungan dengan Covid-19 beberapa waktu lalu pernah dibobol. 

"Seharusnya pengawalan lebih ketat, namun faktanya sekarang data Kemenkes RI kembali bobol. Artinya Kominfo gagal menjaga data masyarakat dan tidak bisa memimpin K/L dalam melindungan data masyarakat," tegasnnya.

"Permasalahan data ini krusial, menurut perhitungan lembaga riset Ponemon-IBM, besarnya kerugian kebocoran 279 juta penduduk Indonesia dari data BPJS mencapai lebih dari 600 triliun rupiah. Ini baru satu kebocoran, tentu kebocoran data lainnya akan lebih besar," tegasnya.

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI juga mengingatkan Kominfo untuk benar-benar menjaga aplikasi peduli lindungi yang diklaim menjadi super apps.

"Trend kebocoran data selama pandemi Covid-19 ini menyasar data-data kesehatan yang berharga. Maka kami ingatkan kembali, jaga dengan serius data-data di aplikasi peduli lindungi, jangan lengah dan jumawa," ucapnya.
 
Dari sisi lain, doktor lulusan Inggris ini menyoroti perihal kepercayaan publik

Berita Terkait

News Update