BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Bima Arya kecewa operasional Biskita Bogor disetop sementara oleh Kemenhub.
Kabr tersebut disampaikan oleh Walikota Bogor Bima Arya tentang pemberhentian sementara operasional seluruh koridor Biskita Kota Bogor.
Hal tersebut menyusul adanya surat penghentian dari Kemenhub kepada PDJT Kota Bogor.
Pemberhentian sementara tersebut dinilai merugikan warga Bogor.
Hal tersebut juga membuat Bima Arya Sugiarto menyesalkan keputusan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan yang menghentikan sementara Layanan angkutan umum (BisKita).
"Keputusan tersebut dilakukan secara mendadak atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Hal ini sama sekali tidak kami prediksi," kata Bima Arya dalam keterangan persnya di Halte Biskita Cidangiang, Minggu (2/1/2022).
Menurut Bima, program BTS adalah kerjasama antara BPTJ dengan PDJT.
Dalam hal ini BPTJ memberikan bantuan subsidi rupiah per kilometer, untuk pengadaan bus nya kerjasama investasi yang dibangun dengan membentuk konsorsium antara PDJT dan Lorena.
Masih dengan Bimo, Pemkot Bogor dalam hal ini memegang peranan penting yakni melakukan pengkondisian untuk rute, trayek dan koridor.
Termasuk mengkomunikasikan dengan Organda dan stakeholder.
Ini bagian yang sangat tidak mudah, yang di daerah lain tidak bisa dicapai kesepakatan. Kemudian Pemkot bersama-sama dengan BPTJ menyiapkan shelter-shelternya.
"Untuk operasional, sudah dihitung akan dibiayai oleh Kemenhub melalui BPTJ dan direncanakan akan berlanjut terus sampai tahun 2022," tambah Bima.
Meskipun pada pembahasan kemudian kami agar 2022 ini mulia berbayar untuk memberikan edukasi kepada publik sekaligus memastikan segmen pengguna BisKita Transpakuan.
Lihat juga video “Poskota Terkini: Polda Metro Jaya Terapkan Crowd Free Night di Malam Tahun Baru”. (youtube/poskota tv)
Pada akhir 2021, memang BPTJ sempat menyampaikan wacana bahwa nanti akan ada jeda masa operasi karena akan ada perubahan dari lelang umum menjadi e-katalog.
Pada saat itulah Biskita kemungkinan besar dihentikan sementara tetapi tidak lama.
"Waktu itu kami mendapatkan informasi mungkin masa jeda itu sekitar Januari atau Februari," katanya.
Karena itu, lanjut Bima, ketika PDJT mendapatkan surat terkait dengan keputusan untuk menghentikan BisKita Transpakuan yang ternyata memang kebijakan yang sama di seluruh Indonesia, ada Kota Bali, Banyumas, Makasar, Bandung, Surabaya dan daerah lainnya.
"Saya kira kalau dilihat bisa 30 lebih lokasi dihentikan serentak semua. Kami terus terang kaget karena kami tidak mengantisipasi sebelumnya. Yang kami antisipasi adalah di Februari itupun akan kita sosialisasikan dan kita antisipasi secara bertahap," pungkasnya. (billy adhiyaksa)