ADVERTISEMENT

Antisipasi Omicron, Bima Arya dkk Aktivasi Kembali RS Darurat di Bogor

Selasa, 4 Januari 2022 13:56 WIB

Share
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim. (foto: poskota/billy)
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim. (foto: poskota/billy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Tak ingin lonjakan paparan Covid-19 varian Omicron meningkat di Kota Bogor, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersiap mengaktifkan kembali rumah sakit darurat (RSD) di Kota Bogor. Selain itu, Satgas Covid-19 juga kembali mengaktifkan RW Siaga Corona se-Kota Bogor.

“Saat ini kami sedang mempersiapkan aktivasi eks rumah sakit darurat di GOR Padjajaran yang menjadi cabang RSUD Kota Bogor. Di sana disiapkan kembali oksigen, ventilator dan berbagai kebutuhan medis lainnya yang dibutuhkan,” ujar Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, Selasa (4/1/2022).

Pemkot Bogor, kata Dedie, sesuai arahan Wali Kota Bogor Bima Arya dalam briefing staf jajaran Pemkot Bogor, akan kembali mengaktifkan RW Siaga Corona.

“Tujuannya mengingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa Omicron memang belum sampai, tetapi prediksi akan sampai juga di Kota Bogor. Yang perlu kita antisipasi bersama adalah waktu dan jumlah penyebarannya,” jelas Dedie.

Menurut Dedie, Omicron dipastikan akan sampai di Indonesia dan tidak menutup kemungkinan juga akan ada di Kota Bogor. Di Eropa dan benua Amerika, jelas Dedie, saat ini menghadapi gelombang besar Omicron.

“Di Amerika 29 ribu orang per hari terjangkit Omicron. Di kita tinggal menunggu waktu saja,” tandasnya.

Oleh sebab itu, Dedie meminta semua peranan kembali bergerak mengantisipasi Omicron masuk ke Kota Bogor. Dengan mempertahankan Prokes dan pola hidup sehat, saling menjaga dan kompak menghadapi gelombang Omicron, Kota Bogor sanggup mengantisipasi kehadiran varian Covid-19 teranyar itu. Yang perlu dilakukan semua lapisan, lanjut Dedie, adalah meningkatkan kewaspadaan.

“Jangan sampai kita kecolongan seperti bulan Juli 2021 lalu. Omicron ini bukan khayalan. Tetapi rangkaian gelombang yang sangat memungkinkan masuk ke wilayah kita. Sejauh ini di Kota Bogor memang belum ada, sebab untuk mendeteksinya memerlukan alat khusus namanya Genoc Squesting Tes. Di Jakarta pun tidak semua terungkap karena tidak semua dideteksi oleh alat tersebut,” pungkasnya. (billy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT