ADVERTISEMENT

Cegah Macet, Ini Waktu yang Dianjurkan Bagi Pemudik Balik ke Jabodetabek!

Senin, 3 Januari 2022 14:54 WIB

Share
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi. (foto: ist)
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mengantisipasi adanya arus pergerakan lalu lintas baik dari dan ke arah Jabodetabek selama periode Tahun Baru 2022.

Untuk itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi mengimbau masyarakat yang berlibur atau keluar kota agar mengantisipasi adanya kepadatan arus lalu lintas.

"Kami mengimbau bagi masyarakat yang berlibur atau yang ke luar kota untuk mengantisipasi adanya kepadatan arus lalu lintas baik di jalan tol maupun jalan non tol," kata Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, Senin (3/1/2021).

Sehingga, katanya, perlu dipersiapkan dan mengatur waktu kembali ke Jabodetabek agar tidak menumpuk pada waktu bersamaan. 

"Sebaiknya dianjurkan untuk kembali ke Jabodetabek sesudah tanggal 2 Januari 2022, seperti Senin atau Selasa mendatang,” ucapnya.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan per 1 Januari 2022 (sif 1), jumlah kendaraan yang keluar Jabodetabek di jalan tol pada periode 17 Desember 2021 sampai 1 Januari 2022 turun sebesar 0,5% (sejumlah 2,358,482 kendaraan) terhadap Normal atau turun 6,4% dari Tahun 2020. 

Sementara jumlah kendaraan yang masuk Jabodetabek melalui jalan tol pada periode 17 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022 sebanyak 2,218,495 kendaraan atau naik 3,3% terhadap normal atau turun 5,7% dari Tahun 2020. Angka tersebut merupakan hasil pantauan lalu lintas keluar masuk Jabodetabek di 4 Gerbang Tol Utama (Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Cikupa, dan Ciawi).

“Hingga 1 Januari 2022 kemarin, volume Lalu Lintas Kumulatif keluar Jabodetabek 2,36 juta kendaraan, masuk Jabodetabek 2,22 juta, sehingga terdapat sejumlah 140 ribu kendaraan belum kembali ke Jabodetabek,” demikian disebutkan Dirjen Budi.

Meski demikian kondisi di jalan nasional non tol arah keluar Jabodetabek terjadi kenaikan sebesar 8% dari normal 2021 semula 107 ribu menjadi 115 ribu kendaraan atau turun 11% dari Nataru 2020, semula 130 ribu menjadi 115 ribu kendaraan. 

Di sisi lain, arah masuk Jabodetabek di jalan nasional non tol juga mengalami kenaikan 10% dari normal 2021 semula 110 ribu menjadi 121 ribu kendaraan, atau turun 17% dari Nataru 2020, semula 145 ribu menjadi 121 ribu kendaraan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT