ADVERTISEMENT

Ada 82 Kasus Kebakaran di Tangerang Sepanjang 2021, Ini Penyebab yang Paling Sering Terjadi

Senin, 3 Januari 2022 14:28 WIB

Share
Tim Pemadam Kebakaran pada Badan Penanggulalangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang sedang berusaha memadamkan api. (foto: dok)
Tim Pemadam Kebakaran pada Badan Penanggulalangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang sedang berusaha memadamkan api. (foto: dok)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mencatat, sebanyak 82 kasus kebakaran telah ditanganinya pada tahun 2021. Mayoritas kebarakan tersebut terjadi karena korsleting listrik.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Abdul Munir mengatakan, sepanjang tahun 2021 ini, pihaknya mencatat ada 82 kasus kebaran yang terjadi di Kabupaten Tangerang, baik itu rumah tinggal, pabrik ataupun toko.

"Sepanjang 2021 ada sebanyak 82 kasus kebakaran yang terjadi di Kabupaten Tangerang," katanya, Senin (3/1/2021).

Munir melanjutkan, kebakaran tersebut mayoritas disebabkan adanya korsleting listrik, sementara sebagian lainnya disebabkan oleh kompor gas dan puntung rokok yang dibuang secara sembarangan.

"Arus pendek listrik sebanyak 47 kali, kompor atau tabung gas 11 kali, rokok 2 kali, 3 lain-lain dan 19 kalinya tidak diketahui," bebernya.

 

Lihat juga video “Malaysia Dilanda Banjir Bandang, 22 Ribu Orang Dievakuasi”. (youtube/poskota tv)

 

Atas kebakaran sepanjang tahun 2021 tersebut, total kerugian yang dialami para korban senilai Rp5 triliun. Dan korban jiwa sebanyak 4 orang meninggal dunia. 

Munir mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap arus pendek listrik. Pasalnya, kebakaran sering terjadi akibat arus pendek listrik.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT