JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus bunuh diri Novia Widyasari belakangan ini viral di media sosial Twitter.
Menanggapi hal itu, ibunda Novia Widyasari Rahayu, Fauzan Safaroh (50), akhirnya buka suara mengenai kasus tersebut.
Hal itu terungkap dari video singkat yang diunggah oleh akun Twitter @rajatikam_ pada (4/12/2021) lalu.
Menurut Ibunda Novia, putrinya memang sedang tertekan berat sampai harus berobat ke RSJ. Hingga akhirnya sang anak bunuh diri dan jasadnya ditemukan di makam ayahnya,
“Saya mamahnya Novia, memohon maaf sebesar-besarnya atas berita yang beredar, saya memohon maaf atas kesalahan anak saya," ujarnya
“Saya mohon maaf bahwa ini kejadian di luar nalar dan kemampuan saya,” sambungnya.
Lantas ibunda Novia meminta agar kejadian ini rak dibesar-besarkan lagi, karena kondisi sang anak sudah sangat tertekan.
“Saya meminta agar kejadian ini tidak dibesar-besarkan, baik di Twitter atau apa pun.” Ujarnya.
"Memang anak saya ini sakit depresi, pad atanggal 29 November say bawa ke RSJ, memang ia dinyatakan stres disana diberikan obat oleh dokter jiwa.
Sang ibu mengaku sudah berkali-kali mencegah Novia melalukan hal-hal yang tidak diinginkan atau mengakhiri hidupnya,
“Sampai akhirnya kemarin ditemukan di atas makam ayahnya, dia sampai meninggal dunia.”
"Saya tidak bersedia anak saya diauptopsi, karena ini memang musibah keluarga saya, saya jadi tidak ingin membesar-besarkan masalah ini, saya ingin anak saya didoakaan agar anak saya diampuni,"
Mendengar tanggapan dari ibu Novia, warganet merasa ada yang janggal, pasalnya mengapa kasus seperti ini diminta untuk tidak dibesar-besarkan, lantas banyak yang menduga jika ibunda Novia baru saja mendapatkan banyak tekanan dari berbagai pihak.
"Dari tutur berkatanya keliatan kalau si inu ada tekanan dari pihak luar Ibu itu anakmu loh, darah dagingmu sendiri mbok ya kudu nyari keadilan bukan malah klarifikasi kek gini, korban itu depresi bukan gila, tidak semua org bisa ke RSJ utk berobat," @bluelunarshade
"Kok emaknya gak mau membesar-besarkan sih? Gmn anak gak depresi..gak ada yg belain," @my_sartika.
Dugaan Novia bunuh diri
Novia Widyasari diduga meninggal dunia karena alami depresi usai dihamili 2 kali oleh sang pacar yang merupakan oknum polisi (RB).
Novia nekat menghabisi nyawanya sendiri dengan menenggak cairan beracun sianida yang telah ia siapkan sebelumnya.
Berdasarkan penyelidikan, Polri melalui Polda Jatim dan Polres Mojokerto berhasil mengamankan RB sebagai tersangka.
Atas perbuatan itu, Bripda Randy Bagus dijerat Pasal 348 KUHP juncto Pasal 55 KUHP tentang Sengaja Menggugurkan Kandungan atau Mematikan Janin dengan ancaman maksimal lima tahun enam bulan penjara.
Namun, Brigjen Slamet memastikan timnya tidak akan berhenti pada sangkaan abrosi. Pihaknya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut atas kasus ini.
Selain itu, RB juga telah melanggar hukum internal Polri yang diatur dalam Perkap nomor 14 tahun 2011 tentang kode etik yaitu dijerat dengan Pasal 7 dan 11 dengan hukuman terberat yakni Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH). Ditambah, tersangka juga akan dijerat Pasal 348 KUHP jo Pasal 55 KUHP. (cr09)