PADA naik jabatan, naik pangkat oke deh. Yang tadinya kapolsek naik jadi kapolres. Dulu prajurit, kini naik jadi Danramil, Dandim, Panglima. ”SenAng ya, kalau pada naik pangkat?” kata sahabat Bang Jalil dari jarak jauh.
“Ini bapak kok nggak naik-naik pangkatnya, dari dulu jadi anak buah terus,” ujar sang istri.
Bang Jalil hanya tersenyum kecut. Istrinya memang senang bercanda. Dia tahu, suaminya kan cuma sekuriti, mau naik pangkat apa?
“Seneng kan Pak, kalau naik pangkat, naik jabatan, gaji juga naik?” Kata sang istri lagi.
“Ya, dong. Orang kalau mau kerja benar, serius, berprestasi dan amanah pasti akan menikmati buahnya, derajatnya juga naik,” kata sahabat.
Debit air di bendungan juga naik, genangan airnya naik gara-gara hujan. Tuh Jakarta banyak titik genangan akibat hujan deras kemarin.
“Kok Jakarta banjir terus, Pak?“ kata sang istri.
“Ya, Jakarta memang rendah, jadi air seneng banget ke daerah rendah. Langganan banjir kalau musim hujan. Siapa pun yang pimpin ini kota, ya kalau musim hujan pasti banjir!“ ujar sahabat.
“Makanya, ibu kota mau pindah ke Kalimantan ya,Pak?” kata sang istri.
“Begitu, rencananya,” kata sahabat.
“Katanya tanah di sana juga harganya mulai naik?” kata sang istri, sok tahu.
“Ibu kok tahu?“ selidik sahabat.
“Ibu punya keponakan yang tinggal di Kalimantan,” kata sang istri sambil menyediakan kopi buat Bang Jalil.
“Kok nggak ada gorengannya,Bu?” tanya Bang Jalil.
“Nggak boleh makan gorengan,” ujar sang istri.
“Lho, Bapak kan nggak kolesterol? Kalau nggak makan gorengan, kolesterol darah tinggi malah kumat!” seloroh Bang Jalil.
“Masalahnya bukan kolesterol atau darah tinggi. Tapi, harga minyak goreng lagi naik!” kata sang istri.
“Biasa, ini tradisi jelang hari-hari besar, Lebaran, Natal dan Tahun Baru pasti harga-harga sembako pada naik!” kata sahabat.
Bagi masyarakat luas memang bertanya-tanya. Negeri ini kaya akan hasil bumi dari darat dan laut.
Minyak goreng itu kan bahannya dari kelapa dan kelapa sawit, ya Pak? Kita punya ribuan kelapa yang tumbuh di sepanjang pantai, dan perkebunan kelapa sawit yang luas. Jadi pada kemana, sih?
Lihat juga video “Ngambek dari Orang Tuanya, Anak 12 Tahun Lompat dari Jembatan Tol”. (youtube/poskota tv)
“Ya, sudahlah, itu urusan para yang berwenang, kita sebagai rakyat tinggal tunggu kerja mereka!” kata sahabat.
“Gaji, uang belanja boleh naik. Tapi kalau sembako, No!,” ujar sang istri, ” Nah, Bapak harus bertanggung jawab!”
Begitulah akhirnya, saya yang kena getahnya, kata hati Bang Jalil. (massoes)