“ KAKEK lagi bikin apa? Kayak sumur kek?” tanya sang cucu kepada kakeknya yang sedang menggali tanah di pekarangan samping rumah.
Kakek : “ Ini bukan sumur, tapi blumbang.”
Cucu “ Buat apa kek,bikin blumbang?”
Kakek menjelaskan. Oh ya blumbang ( bahasa Jawa) yang artinya jugangan besar mirip empang atau kolam. Fungsinya bisa untuk kolam ikan, tempat membuang sampah atau untuk menampung air dari selokan pembuangan dari dapur atau keperluan lain. Besar kecilnya blumbang tergantung kebutuhan.
Cucu: “ Apa kakek mau pelihara ikan?”
Kakek : “ Tidak cucuku, blumbang ini untuk menampung air hujan biar tidak mengalir kemana –mana. Kan, sekarang sudah musim hujan. Nanti air hujan yang dari atap rumah atau dari teras bisa mengalir ke sini. Makanya kakek bikinnya di tempat yang landai.”
Cucu : “ Betul kek, air akan mengalir ke tempat yang lebih rendah”
Kakek: “Kamu pinter cucuku.”
Dengan blumbang ini dapat berfungsi mencegah erosi tanah di sekitar rumah kita. Air hujan akan mengalir membawa serta lumpur. Nah, lumpurnya akan tertampung di dasar blumbang. Jika sudah penuh bisa ditanami pohon atau sayur – sayuran, hasilnya bagus karena tanahnya biasanya subur.
Cucu : “ Tapi galiannya enggak dalam kek, apa cukup menampung air hujan?”
Kakek menjawab. Untuk keperluan rumah kita sudah lebih dari cukup. Kalau yang galian dalam melingkar namanya sumur resapan. Biasanya di kota –kota besar butuh sumur resapan karena pekarangan yang tersedia sudah berubah menjadi beton bangunan, jalan raya, industri dan lain- lain.