Ketua MUI Anwar Abbas. (foto: istimewa)

Jakarta

Tegas Tolak Nama Jalan Ataturk, Wakil Ketua MUI: Tokoh Itu Punya Pemikiran Sesat dan Menyesatkan!

Senin 18 Okt 2021, 15:39 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas secara tegas memberikan penolakan terhadap rencana pemerintah yang ingin mengganti nama salah satu jalan di Jakarta.

Rencananya jalan tersebut akan diganti oleh pemerintah dengan nama dari salah seorang tokoh sekuler dan pendiri Turki modern, Mustafa kemal Ataturk.

Akan tetapi menurut Anwar Abbas rencana tersebut justru termasuk suatu hal yang menyesatkan karena Mustafa dianggapnya sebagai seorang tokoh yang mempunyai pemikiran sesat.

"Jadi Mustafa Kemal Ataturk ini adalah seorang tokoh yang kalau dilihat dari fatwa MUI adalah orang yang pemikirannya sesat dan menyesatkan," ujar Anwar sebagaimana dikutip dari keterangan resminya pada Senin (17/10/2021).

Terkait hal tersebut, pihak MUI pada 2015 lalu sudah mengeluarkan fatwa tentang Pluralisme, Liberalisme, dan Sekulerisme.

Maksud dari fatwa itu yakni mengungkapkan kalau sebenarnya Pluralisme, Sekulerisme, dan Liberalisme agama merupakan suatu paham yang berlawanan dengan ajaran yang ada di agama Islam.

Anwar justru lebih menganggap Mustafa kemal Ataturk sebagai seorang tokoh yang mengacaukan ajaran Islam.

Terlebih Mustafa kemal Ataturk dianggapnya pernah melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan ketentuan dari kitab suci Al-Quran dan sunah.

Mustafa kemal Ataturk dinilai Anwar berambisi memajukan negara Turki dengan cara menjauhkan rakyatnya dari ajaran agama Islam.

"Dia (Ataturk) tidak percaya ajaran agamanya akan bisa menjadi solusi dan akan bisa membawa Turki menjadi negara maju," tuturnya.

Justru rencana pemerintah yang akan mengganti jalan dengan nama Ataturk sudah menyakiti hati para umat Islam.

Mengapa begitu? Karena Indonesia sendiri mempunyai dasar negara Pancasila yang mana sila nomor satu berisikan Ketuhanan yang Maha Esa.

"Hal itu jelas merupakan sebuah tindakan yang tidak baik dan tidak arif serta jelas-jelas akan menyakiti dan mengundang keresahan di kalangan umat Islam," pungkasnya.

Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria angkat bicara mengenai rencana penamaan dengan menggunakan nama Mustafa Kamal Ataturk itu yang dianggapnya sebagai bagian dari kerjasama bilateral pemerintah.

Ariza menyebut, baik pemerintah Indonesia maupun Turki saling membantu dan menghormati melalui penamaan jalan itu. Bahkan, lanjut Wagub Ariza, nama Presiden Pertama Indonesia, Soekarno telah diabadikan menjadi nama jalan di depan KBRI Turki.

"Alhamdulillah giliran kita sekarang yang memberikan kesempatan nama tokoh daripada pemerintah atau negara Turki di Indonesia di Jakarta," jelasnya, Senin (8/10/2021).

Menurut Ariza, pemberian nama Mustafa Kemal Ataturk memang diusulkannya sendiri oleh pemerintah Turki kepada Indonesia. Negara pun, tentu akan menghormati dan menghargai demi menjaga hubungan antar negara.

"Kalaupun memang ada beberapa pendapat kelompok masyarakat yang lain juga kita harus hormati dan kita perhatikan pertimbangkan," ujar politisi senior asal  Gerindra tersebut.

Baik pemerintah pusat maupun daerah, kata Ariza kembali, akan mencarikan solusi yang terbaik supaya baik bagi semua, termasuk hubungan pemerintah Indonesia dengan pemerintah Turki menjadi lebih baik. (cr03)

Tags:
MUI Tolak Pemerintah Ganti Nama Jalan AtaturkTokoh Mustafa Kemal Ataturk Dianggap MenyesatkanWakil Ketua MUI Anggap Pemerintah Telah Menyakiti Hati Umat Islam di IndonesiaMUI Tolak Nama Jalan Ataturk dengan Fatwa

Administrator

Reporter

Administrator

Editor