Denny Siregar, Pegiat Media Sosial (Foto: Istimewa)

NEWS

Ngomongin Soal ISIS, Denny Siregar: Ada Orang-orang yang Ingin Menjadikan Indonesia Sebagai Negara Agama!

Rabu 13 Okt 2021, 13:28 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pegiat media sosial, Denny Siregar yakin bahwa sebenarnya kelompok radikalisme bisa saja menang dan menguasai Indonesia apabila tidak dicegah.

Bahkan pada tahun 2012 lalu Denny Siregar mengatakan banyak sekali orang-orang yang merasa sangat bangga dengan mengikuti ajaran dari Negara Islam Irak dan Syam (ISIS)

“Lo enggak lihat perubahannya mas ded? Tahun 2012 itu orang-orang itu begitu bangganya sama ISIS tau enggak, mereka latihan dan mereka pamer,” kata Denny Siregar, sebagaimana dikutip PosKota.co.id dari kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Rabu (13/10/2021).

Deddy Corbuzier juga memberi tanggapan bahwasannya pada tahun itu dia sangat tak menyukai adanya kelompok ISIS.

Hal itu karena pria berkepala pelontos itu merasa sangat jijik plus seram dengan tindakan ekstrem yang mereka lakukan, salah satunya memotong kepala orang.

“Mereka bangga, buat mereka adalah itu perjuangan Islam, buat mereka ISIS itu adalah pemimpin mereka bahwa inilah saatnya kerajaan Islam dipimpin oleh ISIS, kan gila!,” sahut Denny Siregar.

“Dan mereka dengan bangganya latihan-latihan perang di jalan diliput oleh televisi, mereka membangun propaganda-propaganda. Itu di Indonesia mas Ded! Itu di Indonesia dan disiarkan oleh televisi-televisi kita,” sambungnya.

Influencer sekaligus buzzer itu mempunyai keyakinan bahwa kelompok radikalisme rela melakukan segala hal demi suatu keyakinan agama.

“Lo mungkin berfikir berbeda dengan mereka, buat mereka itu agama kan segalanya ya kan, ada orang-orang yang ingin menjadikan Indonesia ini negara agama kan begitu,” tuturnya.

Lanjut, Deddy Corbuzier bertanya mengapa kalau agama adalah segalanya sampai ada kelompok radikalisme yang memenggal dan membakar orang secara hidup-hidup.

Denny Siregar menegaskal sekali lagi bahwa hal itu memang apa yang diyakini oleh kelompok mereka.

Dia mengimbau agar Deddy Corbuzier untuk tidak mengukur pemikiran kelompok radikalisme tersebut dengan pemikiran orang biasa karena hasilnya berbeda.

“Buat mereka apa yang mereka lakukan itu bagian daripada syariat agama, buat kita itu kekejaman,” tuturnya.

Kemudian Denny Siregar kembali bercerita bahwa di tahun 2013 bahwa di daerah Cikesik, Banten ada kelompok ahmadiyah yang mengklaim mereka bagian dari Islam.

Namun kali ini katanya saat kelompok ahmadiyah itu beribadah, ada sekelompok orang yang datang lalu langsung menganiaya kelompok tersebut.

“Sama orang-orang itu diseret keluar, dihantemin batu, dibunuh, dihantemin batu kepalanya. Ada polisi enggak bisa ngapa-ngapain diem, mereka berteriak dan itu divideokan di YouTube dan disebarkan oleh mereka dengan penuh kebanggaan,” cetus Denny Siregar.

Kejadian itu menurut Denny Siregar terjadi atas dasar kebencian suatu kelompok terhadap ahmadiyah.

“Buat mereka itu bukan Islam, buat mereka Islam itu mereka yang mereka juga enggak ngerti Islam mereka itu apa,” tukasnya.

Sebelumnya Denny Siregar mengaku sempat satu kali bertemu dengan seorang Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dalam sebuah kesempatan.

Pada saat itu, Denny Siregar mengatakan bahwa Jokowi bercerita tentang banyak hal dengan dirinya.

Salah satu topik pembicaraan yang berlangsung antara Denny Siregar dan Jokowi adalah tentang aksi demo besar-besaran 212 yang terjadi di Jakarta beberapa tahun yang lalu.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Denny Siregar saat diundang menjadi bintang tamu di Podcast Deddy Corbuzier pada Senin (11/10/2021).

Presiden Jokowi disebutkannya bukan bercerita tentang siapa yang salah dan siapa yang harus didukung, tetapi lebih kepada dana yang dikeluarkan pemerintah untuk mengawasi berlangsungnya aksi demo tersebut.

“Dia certain gini, kamu tau enggak berapa dana yang dikeluarkan pemerintah hanya untuk memberikan pengamanan supaya demo itu tidak menjadi rusuh?,” ucap Denny Siregar.

Kemudian dia menjawab: “Rp100 milliar sehari,”.

Dalam momen itu, Jokowi juga dikatakan telah kecewa karena seharusnya dengan dana sebesar bisa dibuat proyek pembangunan puskesmas dan dipedalaman.

“Dan ini terbuang sia-sia hanya untuk sesuatu yang enggak ada gunanya. Terus lo gimana menanggapi orang yang berfikir sesuatu itu buat yang lebih besar?,” tuturnya.

Deddy Corbuzier kali ini menanggapi argument Denny Siregar karena untuk sebagian orang tertentu demo diperlukan untuk menuntaskan kasus penistaan agama.

Denny Siregar menjawab bahwa langkah yang dilakukan pemerintahan Jokowi sudah benar pada saat itu karena daripada didiamkan bisa memperbesar masalah.

Bahkan Denny Siregar juga membandingkan kebijakan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan juga pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, di masa pemerintahan SBY sejumlah kelompok radikalisme justru dipelihara oleh negara.

“Bukan dipelihara secara sengaja mungkin ya, mungkin juga tidak sengaja hanya karena supaya tidak ingin ada kerusuhan, tidak ingin ada keributan,” paparnya.

Padahal, lanjut Denny Siregar lagi pada saat itu kelompok radikalis sudah mulai semakin memperluas diri dan masuk ke pesantren hingga sekolah-sekolah.

“Bahkan tahun 2013 bayangin, HTI itu bisa menguasai televisi Republik Indonesia dan berbicara tentang khilafan dan menentang pemerintah Indonesia. Kan gila!,” imbuhnya. (cr03)

Tags:
Denny Siregar Bercerita Tentang ISISDenny Siregar Sebut Ada Orang-orang yang Ingin Mengubah Ideologi Bangsa IndonesiaIndonesia Disebut Bakal Jadi Negara dengan Penuh AgamaDenny Siregar Yakin Kelompok Radikalisme Bisa Menguasai Indonesia

Administrator

Reporter

Administrator

Editor