Pemprov Minta Masyarakat Banten Harus Waspada terhadap Paham Radikalisme

Senin 11 Okt 2021, 15:40 WIB
Foto bersama seusai lauching gerakan kewaspadaan dini masyarakat untuk membangun narasi media dalam pencegahan radikalisme. (luthfi)

Foto bersama seusai lauching gerakan kewaspadaan dini masyarakat untuk membangun narasi media dalam pencegahan radikalisme. (luthfi)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Masyarakat Banten yang religius dan moderat tidak antipati terhadap perbedaan yang ada di sekitar masyarakat.

Bahkan perbedaan itu sudah menjadi bagian dari keseharian warga Banten yang tidak bisa dipisahkan. 

Untuk itu, di era digitalisasi ini masyarakat Banten diharapkan tetap kokoh terhadap tradisi dan budaya yang sudah terbangun sejak lama itu.

Jangan sampai karena sebuah perselisihan sedikit saja, kerukunan yang akrab itu menjadi hilang dan berubah menjadi sebuah perpecahan. 

Hal itu dikatakan Asda I Setda Pemprov Banten, Septo Kalnadi dalam sambutannya pada acara launching gerakan kewaspadaan dini masyarakat untuk membangun narasi media dalam pencegahan radikalisme yang digagas oleh FKPT Banten, Senin (11/10/2021). 

Septo mengungkapkan, di era digitalisasi ini arus informasi yang di dapat oleh masyarakat begitu cepat dan susah dibendung. Informasi itu sangat berbahaya apabila yang dikonsumsi mengandung nilai hasutan kebencian antar sesama. 

"Itulah yang membuat paham radikalisme rentan masuk ke kalangan manapun," ujarnya. 

Septo mengatakan, pencegahan ini menjadi agenda yang penting dilakukan mengingat keragaman budaya dan suku di Indonesia dan di Banten khususnya begitu banyak. 

"Sebagai daerah dengan penduduk muslim terbesar,  Banten memiliki banyak pengalaman hidup di tengah perbedaan, terutama dalam keragaman agama dan kepercayaan," ungkapnya.

Septo menuturkan, ilai-nilai agama menjadi bahan yang paling digemari para pelaku teror sebagai bahan penyebaran konten negatif serta nonton fakta.

Media sebagai penyampai informasi seakan bergerak liar, saling memanfaatkan. 

Berita Terkait

News Update