Denny Siregar: Jokowi Body-nya Sih Boleh Kerempeng, Tapi Nyalinya Seperti Singa!

Jumat 15 Okt 2021, 14:15 WIB
Pegiat Media Sosial Denny Siregar Puji Kinerja Jokowi (Foto: Istimewa)

Pegiat Media Sosial Denny Siregar Puji Kinerja Jokowi (Foto: Istimewa)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pegiat media sosial, Denny Siregar kembali melontarkan pujian setinggi langit kepada Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

Denny Siregar mengaku sangat mengagumi sikap Jokowi yang sangat pemberani meskipun secara fisik menurutnya tidak terlalu meyakinkan.

Jokowi dinilai sangat berani dan mempunyai nyali yang besar untuk dapat menumpas berbagai macam permasalahan dan konflik di negara ini.

Hal tersebut disampaikannya langsung dalam sebuah video yang diunggah oleh kanal YouTube '2045 TV' pada Kamis (14/10/2021) kemarin.

“Hal yang saya kagumi dari seorang Jokowi adalah keberaniannya, body-nya sih boleh kerempeng tetapi nyalinya itu seperti singa,” kata Denny Siregar.

Kemudian dia juga menyinggung dan membandingkan era Jokowi dan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Denny Siregar menganggap prestasi yang ditunjukkan oleh Jokowi lebih terlihat dibandingkan dengan era SBY selama 10 tahun.

“Beda banget yang punya pangkat jenderal tetapi selama 10 tahun memimpin enggak berbuat apa-apa,” tuturnya.

Nyali yang dipunya Jokowi dianggap Denny Siregar sudah banyak diakui oleh beberapa tokoh yang ada di luar negeri.

Disebutkan juga bahwa salah satu nyali Jokowi adalah sang presiden berani menghentikan penjualan bijih Nikel dalam bentuk mentah.

“Eropa banyak mengimpor dari Indonesia untuk menyuplai pabrik-pabrik bajanya. Di sana bijih nikel itu diolah dan dijadikan baja dan baja itu diekspor lagi ke seluruh dunia termasuk ke Indonesia dengan harga yang lebih mahal,” imbuh Denny Siregar.

“Jadi selama puluhan tahun kita hanya mengekspor bijih Nikel dengan harga murah ke Eropa dan membeli baja dari Eropa yang bahan bakunya dari kita dengan harga yang mahal,” sambungnya.

Lebih lanjut, menurut Denny Siregar selama ini Indonesia hanya dibodohi oleh Eropa karena menjual bijih Nikel dengan harga murah dan dibeli lagi dalam bentuk baja dengan harga yang lebih mahal.

Kebodohan itu, menurut Denny Siregar karena Indonesia dianggapnya sudah membodohi diri sendiri karena lebih senang menguras sumber daya alam yang tersedia di negara ini.

Terlebih dia juga sangat menyayangkan dalam penjualan itu dikatakan banyak para pejabat dan mafia yang “main belakang” lewat jalur komisi.

“Pejabatnya dibuat kenyang sehingga gak mau belajar dan kita tetap terbelakang dalam hal teknologi, enggak bisa mengikuti perkembangan jaman dan nyaman menjadi budak Eropa karena pejabat kita rakus dan kenyang,” bebernya.

Mental-mental seperti itu dianggap Denny Siregar ingin segera diubah oleh Presiden Jokowi per Januari 2020 lalu adanya aturan bijih Nikel dalam bentuk mentah tidak boleh lagi diekspor ke luar negeri.

Kemudian Indonesia hanya mengizinkan ekspor bijih Nikel yang sudah setengah jadi atau yang sudah diolah dan harga jualnya jauh lebih mahal dari sekadar bahan mentah.

Akibat kebijakan baru itu, Denny Siregar meyaini bahwa sejumlah negara di Eropa mengamuk karena industry baja mereka bisa bangkrut.

“Indonesia memegang hampir 30 persen kapasitas ekpsor bijih Nikel di dunia dan itu sangat berpengaruh sekali di Eropa karena biasanya mereka beli bijih Nikel dalam bentuk mentah dengan harga murah,” tukas Denny Siregar.

“Sekarang mereka dipaksa membeli bijih Nikel yang sudah diolah dengan harga yang mahal,” sambungnya. (cr03)  

Berita Terkait
News Update