JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, Kompol Indra Tarigan mengatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku perampokan pemuda di Kanal Banjir Timur (KBT), Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Pihaknya juga telah menerima laporan dari korban perampokan yang datang ke Mapolres Metro Jakarta Timur, Rabu (6/10/2021) sore.
"Sudah diterima LP (laporan kepolisian) nya, sudah diterima. Lagi dilidik pelakunya," ucapnya kepada wartawan, Kamis (7/10/2021).
Untuk saat ini, lanjut Indra, pihaknya sedang mengumpulkan para saksi kejadian untuk mengungkap lima pelaku yang melakukan perampokan terhadap pemuda korban bernama Aulia Rafiqi.
"Kita masih selidiki. Kita kumpulkan dulu saksinya. Laporannya baru semalam masuk. Ini (pelaku) lagi dicari," ucap Indra Tarigan.
Dikabarkan sebelumnya, seorang pemuda bernama Aulia Rafiqi (23) menjadi korban perampokan di Kanal Banjir Timur (KBT), Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Rabu (6/10/2021) dini hari.
Pada mulanya, korban pulang larut malam dari rumah sepupu yang berada di Tanjung Priok menuju ke daerah Bekasi.
Namun, lantaran tidak hafal jalan menuju Bekasi, korban akhirnya menggunakan Google Maps.
"Karena saya belum hafal daerah ya soalnya kan saya domisili Bogor, jadi saya masih gunakan Google Maps. Nah jadi saya bawa kendaraan pelan-pelan," ungkapnya kepada wartawan, Rabu (6/10/2021)
Kemudian, ketika sampai di jalur sepanjang KBT, Pondok Kopi, Jakarta Timur, korban diapit oleh tiga motor dengan total ada lima pelaku yang terlibat dalam aksi perampokan yang terjadi sekira pukul 01.00 WIB tersebut.
"Nah habis itu diberhentikan, belum mau berhenti, akhirnya saya ditendang, lalu jatuh, terus saya bangun lagi, nah kena setrum, ya sudah, saya enggak bisa ngelawan lagi," ungkapnya.
Kemudian korban dibonceng para pelaku dan dibawa berputar-putar di kawasan KBT.
Saat sampai di lokasi yang sepi, korban dipukuli para pelaku dan disetrum di bagian pinggang dan leher.
Para pelaku sempat mengaku sebagai anggota polisi dan menuduh korban sebagai pengedar narkoba.
"Pelaku juga mencoba nipu, jadi atas nama kepolisian katanya saya ada kasus narkoba, (itu) buat nipu saudara saya, jadi dia minta uang tebusan Rp 5 juta," ujarnya.
Hingga menjelang pagi, upaya pelaku tidak kunjung membuahkan hasil dan akhirnya pelaku mengambil sepeda motor jenis matic milik korban, dua unit Hanphone, dan uang Rp1,5 juta.
Lantas korban ditinggalkan seorang diri dan dia meminta tolong kepada pengendara lain yang melintas untuk nebeng sampai ke rumahnya.
"Jadi pokoknya dilepasin sama pelaku kurang lebih pukul 04.15 WIB dari jam 01.00 WIB lewat," kata Aulia.
"Saya enggak ada kendaraan, akhirnya nebeng-nebeng sama jalan kaki sih, dari Jalan Raya Narogong ke daerah Mustika Jaya, (di deerah Mustika Jaya) udah jalan kaki, karena udah susah dapet tebengan," imbuhnya. (Cr02)