JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mita Nurkhasanah (22) pegawai Basarnas yang bertugas sebagai Operator Call Emergency yang tewas dibacok komplotan perampok di Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat diketahui sedang menunggu ojek online untuk teman laki-lakinya bernama Yahya atau saksi pada saat kejadian.
Korban yang tinggal di indekos dekat Wisma BHK Kemayoran berjalan menuju lokasi penjemputan di pertigaan Jalan Angkasa tepat di sebelah gedung dealer mobil Auto 2000 dan 100 meter dari Gedung Basarnas.
"Saat berjalan itulah mereka berpapasan dengan empat pelaku yang mengendarai 2 sepeda motor. Tiba tiba salah seorang pelaku menghardik dan menuduh saksi (Yahya) telah menganiaya adiknya," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi dalam keterangan resminya, Jum'at (22/10/2021).
Namun nahas, para pelaku justru mengeluarkan senjata tajam dan menyabetkannya kepada Mita yang pada saat itu berada di dekat Yahya secara bertubi tubi.
Akibat sabetan senjata tajam itu, Mita pun ambruk bersimbah darah di lokasi kejadian.
Bersamaan dengan kejadian itu, para pelaku kemudian mengambil tas dan handphone milik korban.
"Saksi histeris dan berusaha minta tolong. Sesaat kemudian tukang ojek online yang di pesan datang. Bersama tukang ojek itu, saksi membawa korban ke RS Hermina Kemayoran," lanjut Henri.
Namun sayang, setelah mendapat perawatan nyawa Mita tak bisa tertolong dan akhirnya meninggal di Rumah Sakit Hermina pada pukul 02:47 WIB dan selanjutnya dibawa ke RSCM pada pukul 05:40 WIB untuk diotopsi.
Sebelumnya diberitakan, jenazah Mita Nurkhasanah (22) pegawai Badan Sar Nasional (Basarnas) yang tewas usai dirampok oleh komplotan perampok di Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat telah dimakamkan di kampung halamannya, Indramayu, Jawa Barat, Jum'at (22/10/2021) pukul 20:00 WIB.
Kepala Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi mengatakan, pihaknya mengutuk keras peristiwa yang merenggut nyawa pegawainya pada Jum'at dini hari itu.
"Kami mengutuk keras perbuatan keji para pelaku dan berharap aparat kepolisian dapat sesegera mungkin mengungkap dan menangkap para pelaku untuk mempertanggung jawabkan kebiadaban mereka sesuai hukum yang berlaku," tegas Henri dalam keterangan resminya, Jum'at (22/10/2021).
Mita sendiri diketahui merupakan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Sipil (PPNPN) atau merupakan pegawai honorer di Basarnas dan baru bekerja pada bulan Juni 2021 lalu atau sekitar 5 bulan.
Selama bekerja di Basarnas, dikatakan Henri, Mita bertugas sebagai operator Call Center 115 atau Emergency Call Basarnas.
Henri pun menyayangkan atas kejadian tersebut dan mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban.
"Semoga almarhumah husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan menghadapi cobaan ini," pungkasnya. (cr-05)