JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Yusril Ihza Mahendra beberapa waktu lalu sempat disiunggung oleh Tokoh Papua, Christ Wamea.
Menurut Christ Wamea, Yusril hanya terlihat hebat di mata anak buahnya, namun apa yang dilakukan seolah banyak yang tak terbugan.
Hal itu diungkapkan Christ Wamea melalui akun Twitter @PutraWadapi, Jumat, (1/10/2021) lalu.
"Yusril dianggap hebat oleh anak buahnya padahal apa yg dilakukan Yusril tak ada gunanya menurut pak Mahfud," ujarnya.
Christ Wamea juga merasa heran, Partai Bulan Bintang setiap Pemilu tak pernah lolos parliamentary threshold (PT) namun Yusril kenapa terus bertahan menjadi ketua umum.
"Seharusnya kalau ada ketum yang pimpin partai tapi setiap pemilu tidak pernah lolos PT itu harus diganti tapi kader PBB tetap tahan Yusril jadi Ketua Umum abadi," lanjutnya.
"Bagaimana partai mau besar kalau ketumnya hanya Yusril," sambungnya.
Diketahu sebelumnya, Yusril tampaknya sedang bersitegang dengan partai Demokrat, secara tak terduga Yusril menegaskan bahwa tanpa adanya jasa dari partainya saat ini, maka Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemungkinan besar bisa gagal menjadi Presiden di 2004 silam.
Hal tersebut disebut lagi oleh Yusril setelah elite Partai Demokrat, Andi Arief mengatakan bahwa Yusril sempat mengakui validitas dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Demokrat yang sudah disahkan saat kongres Maret 2020.
Akan tetapi kini posisinya sudah berbalik, di mana Yusril bakal menjadi kuasa hukum dari pihak empat mantan kader Partai Demorat yang akan mengajukan judicial review ke Mahkamah Agung (MA) terhadap AD/ART partai tersebut.
"Secara hukum AD/ART PD tahun 2020 sampai hari ini masih sah berlaku. AD/ART itu baru dinyatakan tidak sah,” ujar Yusril kepada wartawan, Jumat (24/9/2021).
Yusril menyebut bahwa AD/ART Partai Demokrat hanya bisa dinyatakan tidak sah apabila Mahkamah Agung sudah menerima judicial review yang akan pihaknya ajukan.
“Tidak berlaku jika nanti, seandainya MA mengabulkan judicial review ini," tambahnya.
Selain itu Yusril menyebut bahwa keputusan MA tidak akan berlaku retroaktif dan akan tetap disahkannya putra Yusril yang maju di Pilkada Belitung Timur 2020.
"Sebenarnya, tanpa dukungan Partai Demokrat pun, anak saya sudah lebih dari cukup kursinya untuk maju sebagai calon bupati," imbuh Yusril.
Lebih lanjut, Yusril juga menekankan bahwa sebenarnya dukungan yang sudah diberikan PBB saat SBY maju di Pilpres 2004 sudah sangat maksimal.
Bahkan dia menyebut apabila tanpa adanya tanda tangan dirinya, maka tidak akan ada nama SBY tercantum sebagai presiden dalam sepanjang sejarah Republik Indonesia.
"Beda halnya dengan dukungan saya terhadap Pak SBY ketika akan mencalonkan diri sebagai capres tahun 2004,” tutur Yusril.
“Tanpa saya tanda tangan pencalonan SBY, tidak akan pernah ada dalam sejarah RI, presiden yang namanya SBY," sambungnya. (cr09)