JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Salah seorang saksi yang melihat jasad almarhumah Tuti-Amel mengaku melihat korban, Yosef Hidayah di lokasi kejadian.
Saksi, Suparman atau Ujang, orang pertama yang kontak langsung dengan TKP itu membeberkan kronologi saat ia melihat peristiwa berdarah itu.
Ujang diketahui merupakan salah satu saksi yang diperiksa aparat kepolisian sebanyak enam kali. Menurutnya, ketika berada di TKP ia mengaku terkejut saat tiba-tiba Yosef menghampirinya untuk meminta pertolongan.
Hal itu diungkapkan Ujang saat diwawancara oleh youtuber setempat, Heri Susanto seperti dilihat Kamis 23 September 2021.
“Pertama-tama saya mau kerja, saya berangkat kerja dari rumah jam 07.05 WIB. Sampai di pinggir jalan itu kira-kira 07.15 WIB. Saya lalu ke lokasi pekerjaan (sebelah timur) dari TKP. Saya ketika itu langsung ngasah parang biar tajam. Pas lagi ngasah, tiba-tiba datang Pak Yosef dari belakang,” ujar Ujang.
Saat kejadian, Ujang tengah berada dekat dari TKP untuk membersihkan jalanan lantaran dirinya berprofesi sebagai pemeliharan jalan di Bina Marga.
Ia pun mengaku kaget melihat Yosef sudah memanggilnya dari arah belakang. Ujang sendiri mengaku heran dari mana Yosef ketika itu.
Namun yang pastinya, kata Ujang, saat itu Yosef meminta tolong padanya untuk bergegas ikut ke rumahnya.
“Tiba-tiba Pak Yosef berlari sambil teriak datang dari belakang, entah dari mana datangnya. Dia bilang Pak Ujang, tolong lihat rumah saya berantakan. Itu saja. Dia langsung lari, dan otomatis langsung saya ikuti dari belakang,” tuturnya.
Setibanya di kediaman korban, saksi Subang itu terperanjat kaget melihat kondisi rumah yang sudah berantakan.
Akan tetapi, menurut Ujang, saat Yosef masuk ke dalam rumah korban tersebut dirinya memilih berdiri di luar rumah saja.
Dia pun mengaku sempat melihat ada genangan air dan ceceran darah di belakang mobil yang terparkir di rumah tersebut.
“Saya lihat ada genangan air di belakang mobil, lalu ada darah, Astaghfirullah kata saya, ini ada apa ya,” ungkap Ujang.
Lebih lanjut, Ujang kemudiam melihat ke arah pintu belakang (dapur). Di sana, dia makin kaget usai lihat banyak sekali darah berceceran. Kondisi pintu tidak rusak dari pandangan matanya melihat.
Saksi pertama kasus Subang itu lantas berinisiatif untuk melaporkan peristiwa tersebut ke Ketua RT setempat.
“Lalu saya bilang ke Pak Yosef, Pak saya mau lapor ke Pak RT dulu ya. Dia cuma jawab ‘iya siap’,” kata Ujang.
Pada kesempatan itu, Ujang sekaligus hendak membantah adanya laporan media yang menyebut ada kata-kata bagi-bagi tugas antara Yosef dan Ujang.
Ujang pun menegaskan bahwa informasi yang ia ketahui dari temannya tersebut adalah kabar bohong alias hoaks.
“HP saya jelek, jadi enggak bisa lihat berita di HP. Saya baru tahu dari teman saya,” tegasnya. (Bambang Sugiarto/ Poskota Sumut)