ADVERTISEMENT

Ibu dan Anak Tewas dengan Kondisi Mulut Berbusa di Perumahan Elit Sukmajaya Diduga Bunuh Diri, Ini Tanggapan Pakar Kriminolog

Sabtu, 25 September 2021 22:53 WIB

Share
Petugas Inafis Polres Metro Depok bersama tim Reskrim Polsek Sukmajaya melakukan olah TKP. (Ist) 
Petugas Inafis Polres Metro Depok bersama tim Reskrim Polsek Sukmajaya melakukan olah TKP. (Ist) 

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Warga di lingkungan Perumahan elit Gema Pesona, Blok P,  Kelurahan Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Sabtu (25/9/2021) siang, digegerkan adanya ibu dan anak laki-lakinya ditemukan tewas tergeletak dengan kondisi mulut berbusa di dalam rumah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun sekitar pukul 10.00 WIB korban Ni Nyoman A, (52), dan putranya I Kadek B (39),  ditemukan sudah tidak bernyawa oleh para kerabat yang akan bersilahturahmi ke rumah masing-masing terlentang diatas lantai dan anaknya di tempat tidur.

Tentang ibu dan anak tewasn dengan mulut berbusa di perumahan elit di Sukmajaya tersebut, diduga merupakan korban bunuh diri, ini diketahui dari kecurigaan saudara yang ditelepon tidak diangkat dan pintu rumah tidak dalam terkunci.

Terhadap hal itu, begini tanggapan Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Josias Simon mengatakan kasus-kasus dengan mulut berbisa biasanya memang terkait dengan keracunan atau masuknya racun di dalam tubuh yang berlebihan.

"Dlm kasus diatas kemungkinan itu yang dimaksud bunuh diri. Perlu diselidiki motif apa sehingga bunuh diri terjadi dan bagaimana keduanya bisa bunuh diri?," ujarnya dikonfirmasi Sabtu (25/9).

Kemudian, kata Josias, polisi harus melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menemukan adanya kemungkinan dugaan-dugaan lain selain bunuh diri dan kemungkinan adanya pemicu lain.

"Perlu uji lab korban bila bunuh diri (dengan racun) jenis apa? memperoleh dari mana? motifnya apa? dan adakah pihak lain sebagai pemicu atau bahkan penyebab," jelas dia.

Sementara itu, dosen Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) Kementerian Hukum dan HAM, Reza Indragiri menyampaikan, perlu diselidiki proses masuknya racun ke mulut masing-masing korban.

"Apakah racun berada di satu wadah, atau lebih dari satu wadah? Siapa memasukkan racun ke siapa?," ucapnya.

"Kalau A memasukkan racun ke B, apakah itu dengan persetujuan B, sebelum A kemudian memasukkan racun ke dirinya sendiri. Jika begini situasinya, maka itu bunuh diri," sambungnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT