SUBANG, POSKOTA.CO.ID - Pihak kepolisian hingga kini masih fokus untuk mendalami kasus pembunuhan Subang.
Menanggapi hal itu, Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto akhirnya mengisyaratkan untuk segera menangkap pelaku.
Ia pun ungkapkan langkah penyidik memiliki taktik rahasia untuk ungkap kasus pembunuhan Tuti dan Amel.
"Dan mudah-mudahan ini menjadi kunci untuk nanti mengidentifikasi siapa pelakunya," ujar Benny Manopo
Menurutnya, polisi juga sudah melakukan kinerja yang bagus untuk berupaya membongkar pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang.
Benny yakin dengan taktik yang sedang dilakukan bisa membuktikan siapakah pelaku yang sebenarnya. Hingga dapat diumumkan tak lama lagi oleh pihak Kepolisian.
Sayangnya proses tersebut masih belum bisa diumumkan kepada publik secara luas.
Kompolnas mengatakan masyarakat harus sedikit bersabar, karena polisi sudah melakukan pencarian ini dengan maksimal.
Sebelumnya pihak polisi beberkan penyebab utama pembunuhan ibu dan anak di Subang sulit terungkap.
Pihak kepolisian pun menyebut, lambatnya pengungkapan kasus pembunuhan itu karena tidak adanya satu pun saksi yang melihat langsung kejadian itu.
Hal itu ditegaskan langsung oleh Brigjen Rusdi Hartono, yang menyebut kasus ini sangat kompleks.
"Masalahnya ini kompleks sekali. Karena apa? Terutama adalah tidak ada saksi yang melihat daripada kejadian itu sendiri," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (23/9/2021).
kendati demikian, pihak kepolisian akan tetap terus berupaya keras mengungkap pembunuh ibu dan anak di Subang sampai tuntas.
Diketahui, hingga kini penyidik juga menyebut telah menemukan sejumlah bukti-bukti baru di TKP.
"Mudah-mudahan ke depan akan ada berita tentang pengungkapan daripada kasus di Subang. Yang jelas segala upaya dilakukan oleh penyidik untuk dapat kasus ini terang benderang," ujar Rusdi.
Diketahui, salah seorang saksi pembunuhan sadis Tuti-Amel mengaku melihat korban, Yosef Hidayah di lokasi kejadian.
Saksi, Suparman atau Ujang, orang pertama yang kontak langsung dengan TKP itu membeberkan kronologi saat ia melihat peristiwa berdarah itu.
Ujang diketahui merupakan salah satu saksi yang diperiksa aparat kepolisian sebanyak enam kali. Menurutnya, ketika berada di TKP ia mengaku terkejut saat tiba-tiba Yosef menghampirinya untuk meminta pertolongan.
Hal itu diungkapkan Ujang saat diwawancara oleh youtuber setempat, Heri Susanto seperti dilihat Kamis 23 September 2021.
“Pertama-tama saya mau kerja, saya berangkat kerja dari rumah jam 07.05 WIB. Sampai di pinggir jalan itu kira-kira 07.15 WIB. Saya lalu ke lokasi pekerjaan (sebelah timur) dari TKP. Saya ketika itu langsung ngasah parang biar tajam. Pas lagi ngasah, tiba-tiba datang Pak Yosef dari belakang,” ujar Ujang.
Saat kejadian, Ujang tengah berada dekat dari TKP untuk membersihkan jalanan lantaran dirinya berprofesi sebagai pemeliharan jalan di Bina Marga.
Ia pun mengaku kaget melihat Yosef sudah memanggilnya dari arah belakang. Ujang sendiri mengaku heran dari mana Yosef ketika itu.
Namun yang pastinya, kata Ujang, saat itu Yosef meminta tolong padanya untuk bergegas ikut ke rumahnya.
“Tiba-tiba Pak Yosef berlari sambil teriak datang dari belakang, entah dari mana datangnya. Dia bilang Pak Ujang, tolong lihat rumah saya berantakan. Itu saja. Dia langsung lari, dan otomatis langsung saya ikuti dari belakang,” tuturnya.
Setibanya di kediaman korban, saksi Subang itu terperanjat kaget melihat kondisi rumah yang sudah berantakan.
Akan tetapi, menurut Ujang, saat Yosef masuk ke dalam rumah korban tersebut dirinya memilih berdiri di luar rumah saja.
Dia pun mengaku sempat melihat ada genangan air dan ceceran darah di belakang mobil yang terparkir di rumah tersebut.
“Saya lihat ada genangan air di belakang mobil, lalu ada darah, Astaghfirullah kata saya, ini ada apa ya,” ungkap Ujang. (cr09)