DEPOK, POSKOTA.CO.ID – Seorang Anak Baru Gede (ABG) menjadi korban perbudakan seksual berhasil kabur dari tempat penyekapan di daerah Jakarta.
Korban di bawah umur berinisial MSA, 13, kembali dengan selamanya di rumahnya di daerah Tangerang Selatan, Rabu (23/12/2020).
Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan ibu DA, 43, dengan BT, 55, berhasil lolos dari tempat penyekapan para anggota gangster yang menjadikanya budak seks di daerah Jakarta.
"Saya disekap sama kelompok Ladies Jakarta Gengster di sebuah kamar lantar 25 Apartemen daerah Jakarta Pusat," ujar korban didampingi sang Ibu kepada Poskota di rumahnya.
Baca juga: Diduga Ada Perbudakan ABK, TPPO Bareskrim Polri Periksa Imigrasi Tanjung Priok dan Pemalang
Korban menceritakan selama empat bulan disekap oleh pelaku di dalam sebuah kamar dengan para gadis-gadis belia lainnya, sekaligus diperdagangkan untuk melayani nafsu bejat para om-om.
"Foto kita dimasukkan salah satu aplikasi chat, disitu dipapang dengan harga jual. Sudah beberapa kali saya ditawarkan namun tidak laku. Namun ada seorang om yang baik tidak diapa-apakan malah memberikan uang Rp100 ribu memesan kendaraan umum online sehingga bisa kabur," katanya.
Sementara itu, selama dalam kamar, lanjut korban yang masih duduk di kelas 2 SMP ini, juga kerap mendapatkan penyiksaan dan dicekoki obat penenang.
"Otak kita didoktrin lalu pelaku salah satu ketua ladies Jakarta Gengster ini menyekap kita di dalam kamar dikunci dari luar, setelah itu kita terus dicekoki obat penenang dan diancam jika tidak menurut juga akan dibunuh," ungkapnya.
Baca juga: Jadikan Pengikutnya Budak Seks, Pemimpin Sekte Cabul Divonis 120 Tahun Penjara
Selain itu, korban mengaku diajarkan untuk membegal pengendara motor di jalan.
"Kalau tidak mau melakukan diancam akan dibunuh. Sekali melakukan begal korban bapak-bapak tua di daerah Manggarai Jakarta Selatan, dengan mengancam menggunakan celurit setelah itu kabur," paparnya.
Terpisah, Pembina Mitra Reskrim Community (MRC) Kota Depok Ipda Sarwo Edi didampingi Sekjen Dewi mengungkapkan, terbongkarnya kasus perdagangan manusia atau traficking ini berawal ada laporan dari anggota MRC yang juga ormas FBR bahwa ada seorang warga berhasil kabur dari tempat penyekapan pelaku Gengster Jakarta.
"Setelah mendapatkan laporan itu kita langsung mengecek ke rumah korban di Tangerang Selatan," ujarnya kepada Poskota didampingi Sekjen MRC Dewi di lokasi rumah korban.
Baca juga: Jaringan Perdagangan Manusia Dibongkar, 14 Remaja Alami Ekploitasi Seksual di Puncak
Berdasarkan pengakuan korban, ia kerap mendapatkan perlakuan sadis selama dalam penyekapan di dalam sebuah kamar. Dimana dalam kamar tersebut juga masih banyak korban wanita di bawah umur lainnya yang dijajakan sebagai pekerja seks komersial melakui online.
"Pihak keluarga korban juga sudah kita bujug, tadi pihak keluarga merasa ketakutan dengan para pelaku. Dengan kita dampingi ke Polsek Cempaka Putih karena Delik Cosh perkara masuk wilayah hukum Polres Metro Jakarta Pusat di sebuah salah satu apartemen daerah Pramuka Jakarta Pusat," terangnya.
Sementara itu, Ipda Sarwo menambahkan MRC akan ada selalu bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Kita memiliki 70 anggota di MRC Depok baik dari kalangan anggota Reskrim, Ormas, Advokat, Tokoh Masyarakat. Latar belakangan MRC ini menjunjung Pancasila," pungkasnya. (angga/tha)