JAKARTA - Polda Metro Jaya mengimbau para simpatisan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) untuk tidak datang terkait pemanggilan HRS untuk diperiksa sebagai saksi acara pernikahan putrinya, Selasa (1/12/2020) hari ini.
Pasalnya, dalam situasi pandemi Covid-19 jika massa yang hadir datang bergerombol akan berpotensi memunculkan klaster-klaster baru virus corona.
"Kita mengimbau nggak usah bawa pasukan. Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi. Jangan membuat kerumunan, taati hukum dan sadar akan situasi pandemi virus Corona," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Senin (30/11/2020).
Baca juga: Polda Berharap Hahib Rizieq Hadir Dalam Pemeriksaan Hari Ini
Yusri menjelaskan, pihaknya sudah siap melakukan pengamanan jika simpatisan HRS tetap mendatangi Polda Metro Jaya. Termasuk pemeriksaan swab test sebelum diperiksa penyidik.
Sebelumnya, penyidik Polda Metro Jaya mengharapkan kepada tiga saksi termasuk HRS untuk hadir diperiksa penyidik, Selasa (1/12/2020) besok.
Pemanggilan mereka untuk memperjelas dugaan adanya unsur tindak pidana di acara pernikahan putri HRS di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, pada Sabtu (14/11/2020) lalu.
Baca juga: Ketua Komisi III: Pemanggilan Habib Rizieq Agar Tidak Terjadi Fitnah
Jika tidak bisa hadir, para saksi yang dipanggil untuk bisa menjelaskan kepada penyidik penyebab ketidak hadirannya. Karena dalam aturan undang-undang harus dijelaskan ketidak hadirannya.
"Secara aturan saksi bisa tidak memenuhi panggilan polisi. Asalkan, memberikan alasan yang pasti. Alasan yang menurut aturan UU itu betul," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Senin (30/11/2020).
Dikatakan, jika alasan HRS berhalangan karena sakit, harus menyertakan bukti surat dari rumah sakit. Kemudian penyidik akan memintai keterangan dokter untuk memastikan kondisi kesehatannya.
Baca juga: Komisi III DPR Minta Habib Rizieq Shihab Memenuhi Panggilan Polisi
"Misalnya yang bersangkutan sakit dengan membawa surat keterangan sakit dari dokter. Nanti dokternya kita cek. Sakit apa ? Kan nggak mungkin orang sakit diperiksa. Ya, harus ada alasan yang pasti," pungkasnya. (ilham/win)