Pemerintah Diminta Perkuat Sektor Industri untuk Serap Bonus Demografi

Rabu 07 Okt 2020, 15:11 WIB
Seminar Penguatan Daya Saing Industri Nasional.(ist)

Seminar Penguatan Daya Saing Industri Nasional.(ist)

Baca juga: Menperin: Industri Makanan dan Minuman Sektor Potensial untuk Terus Dipacu

Selain itu perlu dilakukan kampanye kemandirian pada produksi dalam negeri agar industri-industri nasional bisa bertumbuh dengan baik, dan selanjutnya mampu menyerap tenaga kerja yang besar.

Hal ini perlu dilakukan terutama karena pada masa pandemi Covid 19 saat ini banyak negara menutup pintu perbatasannya terhadap produk-produk industri negara lain.

Webinar yang dipandu oleh Ade Algifari itu menghadirkan narasumber: 1. Dr. Ir. Chairil Abdini, M.Sc (Staf Khusus Menteri PPN/Kepala Bappenas); 2. Dr. Irma Indrayani, S.I.P., M.Si., (Ketua Prodi Hubungan Internasional Unas, Jakarta); dan 3. M. Rudi Wahyono (Peneliti CIDES).

Industri Manufaktur

Staf Ahli Menteri PPN/Kepala Bappenas, Dr. Ir. Chairil Abdini, M.Sc., sependapat perlunya industri manufaktur didorong sebagai lokomotif penyerap bonus demografi, karena secara tradisionil terbukti kontribusinya dalam GDP.

"Meskipun peranannya cenderung turun dalam 10 tahun terakhir, kontribusi industri manufaktur dalam GDP masih yang terbesar," jelas Chairil.

Ia merinci bahwa industri makanan dan minuman, logistik, farmasi masih tumbuh baik meski pangsa pasarnya terus digerus produk-produk impor.

Agar bisa menyerap tenaga kerja yang lebih besar lagi, lanjut Chairil, maka kapasitas industri manufaktur harus ditingkatkan.

Salah satu caranya adalah mengurangi banjir impor barang sejenis.

"Jika ada kemandirian industri manufaktur tentunya akan terjadi penyerapan tenaga kerja yang luar biasa," jelas Chairil.

Pemerintah, lanjut Chairil, berkomitmen meningkatkan daya saing industri manufaktur melalui berbagai kebijakan.(*/tri)

Berita Terkait
News Update