ADVERTISEMENT

Tegas! Gus Muhaimin Instruksikan FPKB Kawal Anggaran Pendidikan 20 Persen Agar Bonus Demografi Berkah

Selasa, 2 November 2021 14:26 WIB

Share
Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar. (rizal)
Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar. (rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar menginstruksikan Fraksi PKB DPR serius mengawal alokasi 20% APBN untuk Pendidikan benar-benar direalisasikan.

Hal itu dilakukan untuk memastikan bonus demografi di Indonesia bsia menjadi berkan, bukan malah bencana.

"Alokasi 20% APBN untuk pendidikan salah satunya diperjuangkan oleh anggota Fraksi PKB periode 1999-2004, Gus Yusuf Muhammad. Namun saat ini ternyata alokasi 20% APBN untuk Pendidikan belum sepenuhnya untuk pendidikan, maka saya menginstruksikan agar Fraksi PKB bisa memastikan agar anggaran 20% untuk Pendidikan benar-benar untuk fungsi Pendidikan," ujar Abdul Muhaimin Iskandar saat memberikan sambutan dalam Peringatan Hari Santri dan Harlah ke-22 Fraksi PKB DPR RI, Senin (1/11/2021).

Gus Muhaimin menjelaskan, Gus Yus saat memperjuangkan alokasi 20% APBN untuk Pendidikan ditentang banyak kalangan. Ahli anggaran menilai tidak mungkin dengan keterbatasan APBN dan besarnya kebutuhan konsolidasi pasca krisis ekonomi ada anggaran 20% khusus untuk pendidikan. 

"Namun saat itu Gus Yus bersikukuh untuk memperjuangkan ide tersebut karena menilai bahwa dalam masa transisi yang dibutuhkan adalah investasi di bidang pendidikan. Dan terbukti visi Gus Yus itu hari ini benar adanya, di mana lanskap dunia pendidikan kita sudah jauh lebih baik," katanya. 

Ketua Fraksi PKB DPR Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, dalam kesempatan peringatan Harlah ke-22 PKB ini memang disampaikan penghargaan bagi lebah-lebah parlemen yang menorehkan prestasi di masa lalu.

Gus Yusuf Muhammad termasuk salah satu lebah parlemen yang masuk kategori penerima penghargaan bersama KH Cholil Bisri dan Prof Cecep Syarifuddin.

KH Cholil Bisri dinilai mampu mewarnai kiprah FPKB dengan pendekatan-pendekatan fiqh dalam berbagai keputusan dan langkah politik. Sedangkan sebagai seorang akademisi Prof Cecep mampu memberikan pendekatan-pendekatan akademis.

"Bersama Gus Yus, Kiai Cholil dan Prof Cecep mampu memberikan warna atas peran FPKB dalam melaksanakan tugas-tugas keparlemenan di masa awal eksistensi PKB sebagai partai baru hasil reformasi," ujarnya. 

Saat ini, kata Cucun peran para pendahulu tersebut diteruskan para lebah parlemen. Salah satu yang cukup monumental yang diukir para lebah parlemen dewasa ini ada lahirnya UU Nomor 18/2019 tentang Pesantren.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT