POSKOTA.CO.ID - PSSI secara serius melakukan perombakan tim kepelatihan di Timnas Indonesia dengan dikepalai oleh Patrick Kluivert.
Di Timnas Indonesia, Kluivert akan dibantu oleh dua asistennya yang sama-sama berasal dari Belanda yakni Alex Pastoor dan Denny Landzaat.
Namun, tak cuma Pastoor dan Landzaat, Kluivert juga akan didukung dengan sejumlah sosok yang bakal bekerja dengan spesialisasinya masing-masing.
Di belakang pelatih Belanda itu, terdapat super tim yang memegang tugas masing-masing untuk menjadi tulang punggung dalam membentuk dan menjaga kesehatan, serta kebugaran fisik pemain Timnas Indonesia.
Baca Juga: Segera Debut untuk Timnas Indonesia, Begini Hasil Laga Perdana Patrick Kluivert Saat Jadi Pelatih
Super Tim untuk Garuda Mendunia
Keseriusan PSSI membangun fondasi kuat dan lengkap di manajerial tentunya guna melancarkan visi dalam Program Garuda Mendunia.
Program Garuda Mendunia merupakan landasan PSSI untuk mentransformasikan kejayaan sepak bola Indonesia, seperti yang pernah disampaikan Erick Thohir.
Kehadiran Super Tim di belakang Patrick Kluivert diharapkan bisa semakin memapankan Timnas Indonesia, terutama level senior, untuk bersaing lebih jauh,
Super Tim yang bertugas di belakang layar itu terdiri dari pelatih fisik Quentin Jacoba. Dua orang fisioterapis, yakni Leo Echteld dan Chesley ten Oever.
Ada juga seorang video analis, Jordy Kluitenberg dan dua orang team developer yang terdiri dari, Bram Verbruggen dan Regi Blinker.
Profil Anggota Super Tim di Belakang Patrick Kluivert
Quentin Jacoba
Pelatih fisik yang sudah bekerjasama dengan Patrick Kluivert ketika mengisi posisi serupa di Timnas Curacao.
Quentin memiliki latar belakang sebagai mantan pemain sepak bola profesional, dengan pengalaman bermain di klub-klub Belanda seperti FC Eindhoven dan Kozakken Boys.
Ia juga pernah memperkuat Timnas Curacao dengan sembilan caps antara tahun 2016 dan 2020.
Quentin bertanggung jawab untuk meningkatkan kebugaran dan performa para pemain. Perannya sangat penting dalam membentuk tim yang lebih kompetitif di tingkat internasional.
Dengan pengalaman dan keahliannya, ia diharapkan dapat membawa pendekatan profesional untuk meningkatkan daya saing Timnas Indonesia.
Leo Echteld
Fisioterapis ternama asal Belanda yang memiliki jam terbang tinggi dalam menangani para pemain di klub-klub besar, seperti Inter Milan dan AC Milan.
Sebagai fisioterapis, Leo harus memastikan kebugaran fisik para pemain tetap optimal, membantu pemulihan cedera, dan mendukung performa mereka di lapangan.
Dengan keahliannya, pendiri Fysiomed, sebuah pusat medis olahraga di Belanda ini dapat memberikan kontribusi besar dalam menjaga kondisi fisik pemain Timnas Indonesia di turnamen Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang sangat ketat.
Chesley ten Oever
Serupa dengan Leo Echteld, namun Chesley merupakan fisioterapis Belanda
yang mengkhususkan diri dalam terapi manual. Ia bekerja di Fysiomed, sebuah pusat medis olahraga terkenal di Amsterdam.
Chesley yang berpraktik sejak 2018 fokus pada penanganan masalah, seperti nyeri punggung dan leher, serta cedera di sekitar pinggul dan pangkal paha.
Chesley punya pendekatan yang menggabungkan fisioterapi, pelatihan pribadi, dan pelatihan performa olahraga untuk membantu klien mencapai kondisi fisik terbaik mereka.
Jordy Kluitenberg
Analis video asal Belanda punya latar belakang yang kuat dalam analisis dan mengevaluasi jalannya pertandingan. Jordy telah bekerja dengan beberapa klub, termasuk Heerenveen di Eredivisie dan PEC Zwolle.
Ia sempat menjadi analis video dam berkolaborasi dengan Patrick Kluivert untuk Adana Demirspor di Turki selama musim 2023/24.
Kelebihan Jordy terdapat pada keahliannya menganalisis rekaman pertandingan untuk memberikan wawasan taktis, membantu tim menyempurnakan strategi mereka dan meningkatkan performa.
Bram Verbruggen
Seorang team developer dari Belanda yang saat ini bekerja dengan Go Ahead Eagles, klub sepak bola di Eredivisie, Belanda.
Bram berperan dalam membangun kohesi tim, mendukung pengembangan individu pemain, dan meningkatkan dinamika tim secara keseluruhan.
Bram memiliki latar belakang psikologi konseling dan pernah bekerja di Valencia CF dalam mengelola program talenta internasional.
Bram diakui ahli dalam pengembangan pribadi pemain dan staf dengan tujuan membangun budaya perbaikan berkelanjutan, terutama bagi para pemain muda usia dalam menghadapi tantangan sulit.
Regi Blinker
Mantan pemain sayap asal Belanda yang pernah membela Feyenoord, Celtic, dan Sheffield Wednesday.
Setelah pensiun, ia terjun ke dunia wirausaha dan menjadi pendiri "Life After Football," sebuah majalah gaya hidup yang ditujukan untuk pemain sepak bola profesional.
Dengan karier yang gemilang saat masih merumput, Regi punya pendekatan yang bagus sekaligus menjadi tauladan bagi para pemain muda untuk berkembang.
Terlebih Regi punya pengalaman yang banyak sebagai ahli pengembangan sepak bola.