Ilustrasi. Para ahli mengungkap fakta ilmiah hubungan antara puasa Ramadhan dengan program diet atau menurunkan berat badan.(pexels.com/Yaroslav Shuraev)

KHAZANAH

Benarkah Puasa Ramadhan Bisa Bantu Program Diet untuk Turunkan Berat Badan? Simak Pendapat Ahli

Minggu 02 Mar 2025, 10:17 WIB

POSKOTA.CO.ID - Puasa Ramdhan dinilai banyak manfata bagi kesehatan tubuh menurut para ahli.

Sehingga, tak sedikit orang yang memanfaatkan momentum puasa Ramadhan ini sekaligus untuk diet atau menurunkan berat badan.

Lalu, apakah benar puasa Ramadhan bisa membantu diet untuk menurunkan berat badan?

Berikut ini adlah penjelasan ilmiah dari para ahli terkait hal tersebut.

1. Proses Fisiologis Selama Puasa

Pada dasarnya, puasa Ramadhan mengharuskan seseorang untuk tidak makan atau minum dari fajar hingga maghrib.

Baca Juga: Berikut Tips Mengatur Pola Tidur Selama Ramadhan, Cek di Sini!

Proses ini menyebabkan perubahan fisiologis dalam tubuh yang dapat mempengaruhi metabolisme, penurunan berat badan, dan keseimbangan energi.

Selama periode puasa, tubuh mengandalkan cadangan energi yang tersimpan dalam bentuk glikogen di hati dan otot untuk bertahan hidup.

Ketika cadangan glikogen habis, tubuh mulai membakar lemak untuk mendapatkan energi, yang bisa berpotensi menyebabkan penurunan berat badan. Inilah dasar teori bahwa puasa dapat membantu menurunkan berat badan.

Namun, efek ini tidak selalu sejalan dengan pola makan dan kebiasaan selama bulan Ramadhan.

Banyak orang cenderung makan berlebihan saat berbuka, mengonsumsi makanan tinggi kalori, gula, dan lemak, yang justru dapat menghambat penurunan berat badan.

2. Penjelasan dari Dokter dan Ahli Gizi

Menurut Dr. Zulfikar, seorang dokter spesialis gizi, puasa dapat memiliki efek positif terhadap manajemen berat badan, tetapi hanya jika dilakukan dengan cara yang benar.

Baca Juga: Lakukan 7 Persiapan Ramadan Ini Agar Bulan Puasa Semakin Berkah

"Selama bulan Ramadhan, banyak orang cenderung makan berlebihan setelah berpuasa, yang dapat mengarah pada peningkatan berat badan, bukan penurunan berat badan.

Namun, jika puasa dilakukan dengan pola makan yang sehat dan olahraga ringan, puasa dapat membantu mengurangi lemak tubuh," jelasnya.

Senada dengan itu, ahli gizi, dr. Sarah Pratama, mengatakan bahwa puasa bisa memperbaiki pola makan jika dijalankan dengan prinsip yang benar.

"Puasa sebenarnya dapat membantu mengatur pola makan seseorang dan meningkatkan kualitas makanan yang dikonsumsi. Puasa juga memberi kesempatan tubuh untuk mencerna dan memproses makanan dengan lebih efisien, yang bisa memengaruhi penurunan berat badan secara bertahap," ujarnya.

Namun, dr. Sarah juga memperingatkan pentingnya menjaga asupan gizi yang seimbang selama puasa.

"Konsumsilah makanan bergizi saat sahur dan berbuka, seperti makanan yang mengandung protein tinggi, serat, dan lemak sehat.

Hindari konsumsi makanan tinggi gula atau gorengan yang dapat meningkatkan kalori tanpa memberikan manfaat gizi," tambahnya.

3. Penurunan Berat Badan dan Puasa Ramadhan

Berbagai penelitian ilmiah telah dilakukan untuk mengetahui apakah puasa Ramadhan dapat membantu menurunkan berat badan.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Obesity Reviews pada tahun 2011 menunjukkan bahwa puasa selama bulan Ramadhan dapat menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan pada sebagian orang, terutama pada mereka yang menjaga pola makan dan asupan kalori selama bulan puasa.

Namun, penelitian lain yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2016 menunjukkan bahwa meskipun puasa Ramadhan dapat mengurangi berat badan, penurunan tersebut tidak selalu berlangsung dalam jangka panjang.

Hal ini karena banyak individu yang mengembalikan berat badan mereka setelah bulan Ramadhan berakhir, terutama jika pola makan berlebihan diterapkan setelah berbuka.

Sebuah penelitian yang lebih baru, yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition, pada 2019, menemukan bahwa meskipun puasa Ramadhan dapat membantu mengurangi persentase lemak tubuh, efek ini sangat dipengaruhi oleh bagaimana seseorang mengatur asupan makanan dan aktivitas fisiknya selama bulan puasa.

Penurunan berat badan yang signifikan dapat terjadi jika seseorang tetap menjaga kalori dan memilih makanan bergizi saat sahur dan berbuka.

4. Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Puasa untuk Diet

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi efektivitas puasa Ramadhan untuk menurunkan berat badan antara lain:

Kualitas Makanan

Makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka sangat penting.

Jika seseorang mengonsumsi makanan bergizi, rendah kalori, dan tinggi serat, kemungkinan besar akan mendukung penurunan berat badan.

Namun, jika seseorang makan berlebihan atau memilih makanan yang tinggi lemak dan gula, hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Pola Makan Seimbang

Mengatur porsi makan dan tidak makan berlebihan saat berbuka sangat penting.

Baca Juga: Tips Aman Berpuasa untuk Penderita Maag dan GERD pada Bulan Ramadan

Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah dengan makan secara perlahan dan menyertakan makanan yang mengandung protein, serat, dan lemak sehat.

Olahraga

Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau olahraga ringan setelah berbuka dapat meningkatkan pembakaran kalori dan membantu proses penurunan berat badan.

Durasi Puasa

Durasi puasa yang lebih lama, misalnya lebih dari 16 jam, dapat meningkatkan efek pembakaran lemak.

Namun, durasi puasa yang terlalu panjang atau tidak diikuti dengan asupan makanan yang cukup dapat menyebabkan penurunan metabolisme dan masalah kesehatan lainnya.

Itulah penjelasan ilmiah yang perlu diketahui mengenai puasa Ramadhan.

Tags:
kesehatan berat badandietpuasa Ramadhan

Rinrin Rindawati

Reporter

Rinrin Rindawati

Editor