Ilustrasi harga saham BBRI, BBCA dan BMRI. (Sumber: Unsplash/Anne Nygård)

EKONOMI

IHSG Turun Lagi, Waktunya Serok Saham BBRI, BBCA dan BMRI? Ini Kata Analis

Jumat 28 Feb 2025, 11:05 WIB

POSKOTA.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sekitar 1,87 persen ke level 6.361,72 pada Jumat, 28 Februari 2025.

Tekanan pada pasar saham Indonesia saat ini, dapat dimanfaatkan oleh investor dengan menggunakan strategy buy the dip pada saham perbankan seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Mandiri (BMRI).

Pada perdagangan hari ini, saham BBRI mengalami penurunan sebanyak 5,23 persen dan berada di level Rp3.440.

Sementara untuk BBCA berada di level harga Rp8.525 dan saham BMRI berada di level Rp4.580.

Baca Juga: Saham BBRI dan BBCA Masuk di Zona Merah, Apakah Waktu yang Tepat Buat Beli?

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelemahan IHSG

Melansir dari laman resmi Bareksi, analisis dari Tim Analis Bareksa menyebutkan ada beberapa faktor utama yang menyebabkan gejolak IHSG antara lain:

Kebijakan Dagang AS yang Agresif

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menerapkan tarif dagang tinggi terhadap Kanada, Meksiko, dan China, serta membatasi penjualan chip komputer canggih ke China.

Kebijakan ini memicu perang dagang, meningkatkan inflasi di AS, dan mempersempit kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve.

Akibatnya, investor cenderung mengalihkan dana ke aset berbasis dolar AS yang lebih stabil.

Baca Juga: Harga Saham BBRI Turun 3,58 Persen Hari Ini 28 Februari 2025, 3 Hal Ini Perlu Diketahui Investor

Dampak terhadap Ekonomi China dan Indonesia

Sebagai mitra dagang utama Indonesia, pelemahan ekonomi China akibat kebijakan proteksionisme AS berdampak pada ekspor Indonesia.

Sektor properti China yang tengah krisis semakin memperburuk situasi.

APBN Terpengaruh Kebijakan Baru

Dengan berdirinya Danantara, pemerintah tidak lagi bisa mengandalkan dividen BUMN senilai Rp300 triliun sebagai pendapatan.

Akibatnya, penghematan anggaran berpotensi menekan sektor-sektor yang bergantung pada belanja negara, seperti perhotelan dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).

Baca Juga: Saham BBCA Diborong oleh Bos BCA Senilai Rp2,99 Miliar, Apakah Karena Alasan Harga Turun?

Penurunan Peringkat MSCI Indonesia

Indeks saham MSCI Indonesia turun peringkat dari equal weight menjadi underweight, menandakan adanya hambatan pertumbuhan dan penurunan return on equity (ROE).

Hal ini bisa memicu arus keluar dana asing dari pasar saham domestik dan semakin menekan IHSG.

Prospek Saham BBRI, BBCA, dan BMRI

Tim Analis Bareksa juga mencatat bahwa dalam siklus pasar saat ini seperti pada tahun 2018, dan biasanya butuh waktu 35-72 hari perdagangan dari level terendah (bottom) hingga terjadi rebound dengan potensi return lebih dari 15 persen.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, tim analis memberikan catatan bagi investor dan menyarankan untuk melakukan pembelian bertahap (dollar-cost averaging) karena tidak ada yang bisa memprediksi level terbawah pasar secara pasti.

Umumnya, saham perbankan besar seperti BBRI, BBCA, dan BMRI akan menjadi yang pertama mengalami kenaikan saat pasar mulai rebound.

Meski potensi cuan cukup besar, investor tetap perlu memperhatikan risiko investasi, terutama fluktuasi pasar akibat kondisi ekonomi global dan kinerja emiten.

DISCLAIMER: Investasi saham mengadung risiko serta seluruh aktivitas yang dilakukan merupakan tanggung jawab pribadi. Artikel ini hanya berupa informasi umum dan bukan ajakan atau saran untuk berinvestasi saham.

Tags:
investasiProspek Saham BBRIBBCAsaham BMRIsaham BBRIpasar sahamIHSG

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Reporter

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Editor