Saham BBCA Diborong oleh Bos BCA Senilai Rp2,99 Miliar, Apakah Karena Alasan Harga Turun?

Kamis 27 Feb 2025, 12:45 WIB
Ilustrasi harga saham BBCA. (Sumber: Pinterest)

Ilustrasi harga saham BBCA. (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Harga saham Bank Central Asia (BBCA) masih dalam zona merah dan berada di level Rp.8.525.

Sebelumnya pada perdagangan Rabu, 26 Februari 2025 harga saham BBCA diperdagangkan pada level Rp8.775 dan sempat menyentuh harga terendahnya yaitu Rp8.725 lalu kemudian Rp8.525

Penurunan ini bisa disebabkan karena investor asing melepas saham lembaga keuangan ini dengan net sell Rp434 miliar, dan dalam satu bulan net sell dilepas sebesar Rp3,66 triliun.

Akibat hal tersebut, saham BCA terus berada di zona merah sejak 24 Februari 2025 kemarin. Lantas, apa alasan dari bos BCA menyerok saham perusahaannya sendiri?

Baca Juga: Saham BBRI di Tengah Fluktuasi Pasar: Apa yang Perlu Diketahui Investor?

Bos BCA Beli Saham BBCA

Dari informasi Bursa Efek Indonesia, tercatat ada dua bos BCA yang membeli saham perusahannya sendiri. Satu di antaranya ialah Presiden Direktur PT Bank Central Asia, Jahja Setiaatmadja.

Jahja membeli sebanyak 337.000 saham dengan harga transaksi senilai Rp8.900 per saham, apabila dikonversi ke rupiah senilai Rp2,99 miliar.

Sementara direktur BCA, Santoso juga membeli sebanya 20.000 lembar saham BBCA di harga Rp8.900 pada 25 Februari 2025 dengan nilai transaksi sebesar Rp178 juta.

Lalu, direktur lainnya yaitu John Kosasih juga membeli saham BBCA sebanyak 45.000 lembar di harga Rp8.875 dengan nilai transaksi Rp399 juta.

Baca Juga: Tips Investasi Saham untuk Pemula, Raih Keuntungan Besar pada 2025 dengan Strategi Ini

Alasan para bos BCA ini membeli saham perusahaannya sendiri, karena menilai harga sedang diskon serta bertujuan untuk investasi. Kemudian klasifikasi dari saham yang dibeli merupakan saham biasa.

Fundamental Saham BBCA

Berita Terkait
News Update